Manfaat Buah Pisang Untuk Kesehatan Jantung


Buah pisang sudah sangat populer di dunia, yang sering digunakan sebagai camilan pengenyang perut atau yang semacamnya...

...dikenal kaya rasa dan kaya vitamin. Karena mempunyai kadar kalium tinggi, pisang sangat baik dikonsumsi bagi penderita jantung koroner.

Buah yang identik dengan warna kuning dan melengkung ini kaya akan kandungan gizi, berikut kandungan gizi pisang per 100 g:
  • Kalori: (kcal) 88
  • Kalium: 358 mg
  • Serat pangan: 2,6 g
  • Jumlah Lemak: 0,3 g
  • Lemak jenuh: 0,1 g
  • Lemak tak jenuh ganda: 0,1 g
  • Lemak tak jenuh tunggal: 0 g
  • Kolesterol: 0 mg
  • Natrium: 1 mg
  • Karbohidrat: 23 g
  • Gula: 12 g
  • Protein: 1,1 g
  • Vitamin A: 64 IU
  • Vitamin C: 8,7 mg
  • Kalsium: 5 mg
  • Zat besi: 0,3 mg
  • Vitamin: D 0 IU
  • Vitamin: B6 0,4 mg
  • Vitamin: B12 0 µg
  • Magnesium: 27 mg

Sumber: Wikipedia

Pisang

Buah pisang cukup disarankan dikonsumsi oleh penderita hipertensi, karena kandungan garam yang sangat rendah pada buah pisang...

...dimana penderita hipertensi perlu mengurangi (membatasi) konsumsi makanan yang memiliki kadar garam tinggi.

Kandungan kalium yang tinggi pada buah pisang, memiliki manfaat besar untuk penderita tekanan darah tinggi. Pisang yang kaya kalium dan rendah garam, mampu menurunkan tekanan darah yang tinggi (hipertensi).


Buah pisang juga rendah kalori, serta juga kaya kandungan serat, sehingga buah pisang sangat baik dikonsumsi untuk penderita diabetes...

...hal itu karena buah pisang memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama, memberikan dampak positif bagi penderita diabetes.

Kandungan potasium di dalam pisang
kandungan potassium berfungsi untuk menetralkan dan menormalkan denyut jantung, serta menjaga kadar air yang ada di dalam tubuh. Menjaga cairan (agar cukup) di dalam tubuh, sangat penting untuk menjaga proses pengiriman oksigen ke otak.

Mengkonsumsi buah pisang secara rutin memiliki manfaat untuk melancarkan dan menjaga fungsi jantung, hal ini juga untuk menoptimalkan proses metabolisme di dalam tubuh dan mejaga kondisi proses pencernaan agar tetap baik...

...hal ini memiliki peran (sedikit-banyaknya) untuk menurunkan resiko penyakit jantung.

Menurunkan resiko penyakit jatung
Sudah dibuktikan oleh para hli dan peneliti bahwa buah pisang mampu menurunkan resiko penyakit jantung. Buah pisang juga memiliki efek antasid, sehingga ketika seseorang merasa hati seperti terbakar, makan buah pisang mampu meringankan rasa sakit.

Kandungan kalium yang tinggi dan natrium yang rendah di dalam buah pisang, memiliki kegunaan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, hal ini agar tekanan darah menjadi stabil.

Berdasarkan penelitian, kandungan di dalam pisang terdapat kalium dalam jumlah tinggi, yang penting dalam menurunkan tekanan darah seseorang…

...hal ini juga untuk mencegah masalah kelanjutannya yaitu penyakit jantung, aterosklerosis, dan stroke.

Kandungan penting lainnya yaitu potassium, untuk menormalkan denyut jantung manusia, menjaga kadar air di dalam tubuh, hingga membantu mengirimkan oksigen ke otak.

Kandungan potasium di dalam buah pisang memberikan efek menenangkan pikiran, hal ini sangat penting karena penyakit jantung juga berawal dari masalah kerja otak yang terlalu keras, stres dan depresi...

...yang bisa diperburuk lagi dengan kondisi denyut jantung yang tidak teratur.

Konsumsilah buah pisang, minimalnya sekali dalam seminggu (jika lebih maka lebih bagus), untuk membantu melancarkan kinerja jantung, proses metabolisme tubuh dan pencernaan di dalam tubuh.

loading...

Pisang tidak membahayakan tingkat gula darah
Pisang kaya akan serat yang disebut pektin, adapun pisang mentah mengandung pati resisten, yang berfungsi seperti serat larut.

Kandungan pektin dan pati resisten akan membatasi nafsu makan (agar tidak berlebih) dengan memperlambat pengosongan perut, serta tidak berdampak buruk pada kadar gula darah.

Konsumsi pisang tidak menyebabkan lonjakan besar kadar gula darah di dalam tubuh. Tetapi hal ini jangan disamaratakan pada penderita diabetes, yang dalam makan pisang, tetap perlu hati-hati dan membatasinya.

Pisang mengandung antioksidan penting
Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber yang sangat baik dari kandungan penting antioksidan, dan pisang tidak terkecuali dari buah yang memiliki antidioksidan.

Pisang mengandung beberapa jenis antioksidan potensial, termasuk dopamin dan catechin. Antioksidan ini telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi risiko penyakit jantung dan mengurangi resiko penyakit degeneratif.

Buah pisang kaya antioksidan, yang dapat membantu mengurangi kerusakan dari radikal bebas dan menurunkan risiko beberapa penyakit.

Studi oleh pihak University of Leeds di Inggris
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli dari University of Leeds di Inggris, dengan mengkonsumsi makanan kaya serat seperti pisang, mampu menurunkan risiko dua penyakit berbahaya, yaitu penyakit kardiovaskular (CVD) dan penyakit jantung koroner (PJK).

Pisang memiliki rasa manis dan asam. Rasa manis dikatakan membawa rasa nikmat. Rasa asam dikenal untuk merangsang cairan pencernaan, yang mendukung kelancaran proses pencernaan, dan membantu dalam memdorong metabolisme tubuh agar optimal.

Menurut Mark Houston, MD, MS
Peningkatan asupan kalium bersamaan dengan penurunan asupan natrium adalah hal penting agar seseorang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Mark Houston, MD, MS, adalah seorang profesor klinis kedokteran di Vanderbilt Medical School dan direktur Hipertensi Institute di St Thomas Hospital di Tennessee.

Menurut National Academy of Sciences, diet kaya kalium dan rendah natrium (seperti yang terdapat pada buah pisang) dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan stroke.

Pisang menjadi sumber vitamin B6. Menurut pihak American Heart Association, vitamin B membantu untuk memecah homosistein-asam amino, dimana kondisi homosistein-asam amino yang pada tingkat tinggi terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular.


Pisang kaya gizi, yang sarat dengan vitamin dan mineral, seperti kalium, kalsium, mangan, magnesium, zat besi, folat, niacin, riboflavin, dan B6. Kandungan-kandungan tersebut memiliki manfaat besar dalam menjaga tubuh, dan menjaga kesehatan Anda.

Konsumsi pisang memberikan manfaat untuk menurunkan risiko kanker dan asma, menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), meningkatkan kesehatan jantung, dll.

Pisang yang rendah natrium, sangat cocok bagi orang yang dalam keadaan ingin menurunkan tekanan darah.

Sebuah studi yang dilakukan oleh pihak Imperial College London, menemukan bahwa anak-anak yang makan satu pisang per hari mampu menurunkan resiko terkena asma sebesar 34%.

Buah pisang direkomendasikan untuk pengobatan diare. Elektrolit seperti kalium hilang dalam jumlah besar selama serangan penyakit diare, yang membuat yubuh terasa lemah. Pisang dapat membantu untuk mempromosikan keteraturan dan mengisi kebutuhan tubuh pada kalium.

Pisang mengandung tryptophan, asam amino yang berperan dalam menjaga kekuatan memori dan meningkatkan suasana hati, hal ini berdasarkan pada studi yang dilakukan para ahli.

Menurut National Institutes of Health, pisang baik untuk mata. Hal itu karena kandungan tinggi vitamin A yang sangat penting untuk melindungi organ mata. Sehingga membuat penglihatan bisa tetap normal (sehat) dan meningkatkan kemampuan penglihatan di malam hari.

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi pisang
Beta-blocker, jenis obat yang paling sering diresepkan untuk penderita penyakit jantung, bekerja untuk meningkatkan kadar kalium di dalam darah. Sehingga makanan tinggi kalium seperti pisang harus dibatasi konsumsinya ketika menggunakan jenis obat beta-blocker.

Konsumsi banyak kalium juga bisa berbahaya bagi orang yang mengalami masalah pada fungsi organ ginjalnya. Hal itu karena apabila ginjal tidak mampu mengeluarkan kelebihan kalium dari dalam darah, maka bisa berakibat fatal.

Dr. Peter S. Gelfand, seorang yang melakukan praktek Internal Medicine di Long Beach NY, mejelaskan bahwa obat-obat tertentu yang digunakan untuk penyakit jantung dan hipertensi, bisa meningkatkan kadar kalium. Mengenai hal ini, Anda disarankan berkonsultasi dengan dokter.

Sumber: Medicalnewstoday | Authoritynutrition.com | Lainnya


Loading...

Tulisan Terkait: