Pemerintah maupun masyarakat punya kewajiban besar untuk menekan kasus infeksi
virus corona, tingginya kasus baru COVID-19 menyebabkan pihak rumah sakit dan
tenaga medis menjadi kewalahan. Memburuknya pandemi virus corona memaksa
pemerintah untuk segera bersikap, dimana pemerintah pusat maupun daerah telah
meminta masyarakat untuk menerapkan social distancing atau physical
distancing.
Social distancing adalah sebuah kebijakan yang diambil pemerintah untuk
pencegahan dan pengendalian infeksi dengan meminta orang sehat untuk membatasi
kunjungan ke tempat ramai dan meminimalisir kontak langsung dengan orang lain.
Dalam penerapan social distancing, seseorang tidak boleh berjabat tangan serta
menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain.
Beberapa kebiasaan baru yang muncul dengan diterapkannya aturan social
distancing yaitu:
- Bekerja dari rumah (work from home)
- Belajar di rumah berbasis online bagi siswa sekolah dan mahasiswa
- Membatalkan atau menunda acara yang dihadiri banyak orang seperti seminar, konferensi, rapat, pengajian besar (tabligh akbar) dan semacamnya. Sebagai gantinya hendaknya dilakukan secara online melalui aplikasi zoom dan semacamnya.
- Wajib menggunakan masker saat keluar rumah, dan sebisa mungkin membatasi kegiatan keluar rumah kecuali untuk hal-hal yang bersifat darurat.
- Di pintu masuk tempat umum wajib adanya pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermogun.
- Menjaga jarak dengan orang lain (1-2 meter) saat berada di tempat umum.
- Dan lainnya.
Aturan social distancing benar-benar harus dipatuhi karena pandemi COVID-19
yang semakin parah, akan tetapi tidak semua orang bisa menjalani social
distancing dengan baik, jika orang dewasa saja masih ada yang kesulitan
memahami pentingnya social distancing, apalagi dengan anak-anak.
Disinilah pentingnya peran aktif orangtua untuk mengedukasi anak-anaknya, anak
harus dipahamkan dengan kenyataan baru tentang kondisi di sekeliling mereka
yang telah berubah. Walaupun awalnya anak kebingungan, tapi jika orangtua
aktif dan bersabar untuk memahamkan anak tentang aturan protokol kesehatan,
anak sedikit demi sedikit akan memahami nantinya, perlu waktu dan proses agar
anak bisa mengerti pentingnya social distancing.
Bilang ke anak bahwa pandemi virus corona adalah sesuatu yang sangat tidak
diinginkan, penyebarannya sangat cepat dan mudah menginfeksi seseorang. Saat
anak terlihat keheranan mengapa orang-orang harus melakukan social distancing,
jelaskan padanya bahwa social distancing sangat penting karena dapat
menghentikan penyebaran virus corona ini. Virus corona bisa menyebar dengan
mudah dan sangat cepat jika orang-orang berhubungan dekat posisinya, apalagi
jika berinteraksi dengan orang lain dalam jarak dekat tanpa masker.
Bilang ke anak bahwa virus corona bisa menyebar dari satu orang ke orang
lainnya dengan sangat mudah, yaitu ketika orang yang terinfeksi virus
mengalami batuk, bersin atau bicara sehingga droplet (tetesan dari mulut atau
hidung) meluncur ke udara dan mengenai seseorang di dekatnya maka orang
tersebut bisa terinfeksi.
Adapun pada remaja, memberi pemahaman pentingnya social distancing adalah
tantangan tersendiri, itu karena usia remaja merupakan usia dimana membutuhkan
banyak sekali interaksi dengan orang-orang, sehingga para remaja biasanya
kesulitan untuk menangani rasa bosan saat diminta #DiRumahAja.
Untuk bisa memberi pemahaman kepada remaja, maka jadilah orangtua yang
terbiasa mendengarkan cerita atau curhatan dari anak remajanya. Anak remaja
harus merasa didengarkan dan diberikan kepercayaan sehingga hubungan antara
orangtua dan anak menjadi erat. Maka barulah jelaskan tentang berbagai aturan
social distancing, bisa juga orangtua dan anak remajanya bersama-sama searcing
di internet mengenai topik social distancing dan membaca artikel bersama-sama.
Selain itu ajak ia untuk menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan di
dalam keluarga.
Orangtua perlu mengajari anaknya yang masih kecil untuk bisa memakai masker
dengan benar, jika tidak terbiasa memakai masker maka perlu latihan dulu di
rumah, jangan sampai anak secara tiba-tiba dipaksa memakai masker padahal
belum ada persiapan, akibatnya anak bisa trauma terhadap masker. Seringkali
anak menolak untuk disuruh memakai masker karena merasa tidak terbiasa dan
tidak nyaman dengan masker.
Untuk mengatasinya, saat di rumah hendaknya orangtua mengajak anak bermain
yang permainannya mengharuskan anak memakai masker, dengan begitu anak menjadi
terbiasa memakai masker. Juga berikan anak keleluasaan untuk memilih masker,
kalau bisa belilah masker dengan tampilan warna atau gambar yang menarik untuk
anak-anak.
Belilah dua masker berukuran anak-anak dengan tampilan berbada, persilakan
anak untuk memilih diantara dua masker berukuran anak-anak tersebut. Selain
itu usahakan memilih bahan masker yang nyaman untuk anak.
Jelaskan kenapa setiap orang saat pandemi Covid-19 harus memakai masker,
jelaskan dengan ucapan sederhana yang mudah dimengerti anak. Bilang pada anak
bahwa memakai masker dan melakukan social distancing akan melindungi orang
lain, dengan begitu anak bisa menyadari dan merasa bangga saat berhasil
melakukan social distancing dengan baik.
Walaupun sulit dalam membatasi anak untuk tak bermain dengan teman-temannya
dan melakukan social distancing, tapi orangtua jangan pernah patah semangat
untuk secara rutin mengingatkan anak, karena namanya anak kecil tentunya mudah
sekali lupa dan pikirannya hanya ingin senang-senang. Perencanaan perlu
dilakukan, mengingat pembatasan sosial secara absolut pada anak-anak tidak
mungkin dilakukan, sehingga jika anak-anak ingin bermain di wilayah komplek,
orangtua harus mengingatkan anak untuk rutin mencuci tangan dengan sabun
selama 20-30 detik, bisa juga menggunakan hand sanitizer.
Loading...
Orangtua harus berusaha memahamkan anak untuk mau mengurangi kegiatan bermain
di luar rumah. Selain itu perlu diingat bahwa saat sekolah diliburkan karena
pandemi Covid-19 bukan berarti kegiatan belajar-mengajar ikut libur. Orangtua
tetap harus memandu dan mengingatkan anak untuk belajar di rumah secara
online, guru biasanya memberikan tugas-tugas pada murid secara online.
Tujuan anak belajar di rumah adalah untuk meminimalisir risiko penularan virus
corona, oleh karena itu sangat mengherankan jika anak-anak dibiarkan bermain
di sekitar komplek perumahan pada jam pelajaran sekolah. Pahamkan anak bahwa
sekolah sebenarnya masih ada, namun sekarang kegiatan belajar mengajar
dipindahkan ke rumah dengan berbasis online. Orangtua harus berusaha dan
pintar-pintar menciptakan kondisi yang nyaman dan menyenangkan di rumah agar
anak tidak gampang bosan saat beraktivitas.
Sangat penting menjelaskan situasi yang sedang terjadi pada anak, bahwa
pandemi virus corona menyebabkan semua orang diwajibkan untuk melakukan social
distancing, dengan sering-sering mengobrol bersama anak maka ia akan memahami
bahwa aturan sosial distancing sangat penting untuk menekan penularan virus
corona. Saat anak belajar di rumah saja, orangtua harus rutin menghubungi
gurunya untuk berkonsultasi mengenai perkembangan anak, tanyakan hal-hal
penting seperti mengenai materi yang harus dipelajari, metode pembelajaran,
tugas yang harus dikerjakan anak dsb.
Orangtua juga perlu menceritakan atau memberitahukan kondisi dan perkembangan
anak selama belajar di rumah, sehingga guru bisa memberikan masukan yang tepat
mengenai apa yang perlu dilakukan orangtua. Walaupun anak belajar dirumah,
orangtua tetap harus memahamkan anak untuk disiplin dalam belajar, anak harus
mengikuti secara disiplin jadwal pelajaran yang telah dibuat pihak sekolah.
Penerapan social distancing oleh pemerintah membuat orangtua bekerja di rumah
dan anak pun belajar di rumah, sehingga orangtua harus menjadi teladan yang
baik, orangtua juga harus disiplin dalam mengerjakan tugas kantornya, dengan
begitu anak akan ikut terpacu belajar di rumah secara online. Jangan sampai
menyuruh-nyuruh anak untuk belajar di rumah, tapi orangtua malah santai-santai
menonton TV atau bermain gadget.
Orangtua harus membuat suasana nyaman untuk anak beraktivitas di rumah,
sehingga anak bisa lebih betah untuk belajar dan beraktivitas di dalam rumah,
selain itu selingi dengan aktivitas yang menyenangkan.
Loading...
Tulisan Terkait: