Saat bayi baru lahir, biasanya orang-orang dari keluarga besar maupun
  teman-teman dekat sibuk membicarakan Si Bayi mirip siapa, maka orang-orang
  disekitar mulailah bermain “tebak-tebakan”, banyak hal yang akan dibicarakan
  seperti bentuk hidung bayi, matanya, alis, rambut bayi dan lainnya.
  Para wanita yang hamil biasanya memikirkan akan seperti apa wajah Si Kecil
  nantinya, mirip Ayah atau Ibunya? Lalu seperti apa rambutnya? Bagaimana fisik
  Si Kecil, akan lebih mirip siapa?
  Anda tentu bertanya-tanya apa saja hal yang menentukan wajah dan karakter Si
  Kecil. Sebagai contoh, bisa saja anak pertama wajahnya lebih mirip ayahnya,
  tapi sifatnya lebih mirip ibunya. Adapun anak kedunya punya sifat yang mirip
  ayahnya, tapi wajahnya tidak mirip.
  Lahirnya seorang anak ke dunia masih menjadi misteri besar bagi para ilmuwan
  sampai saat ini, para ahli masih bertanya-tanya tentang banyak hal. Yang sudah
  jelas diketahui yaitu bahwa saat sperma bertemu sel telur, terjadilah
  perpaduan gen, proses dan apa yang terjadi saat perpaduan gen inilah yang
  menentukan karakteristik anak nantinya. 
  Pada dasarnya setiap anak mewarisi 50% DNA dari masing-masing ayah dan ibunya,
  namun ada gen-gen tertentu dari ibunya atau ayahnya yang dominan. Sehingga
  inilah yang menjadi penyebab rambut dan wajah anak mirip ibunya, tapi warna
  kulitnya lebih mirip ayahnya. Dengan begitu jika karakteristik (wajah, rambut,
  hidung, skin dll) antara kakak dan adik tampak mirip, itu berarti mereka
  mewarisi PERPADUAN GEN yang serupa.
  Karakteristik fisik tertentu seperti lesung pipi, bentuk rambut, alis mata
  tinggi dan hidung mancung dapat diturunkan dalam keluarga. Maka dari itu,
  bukanlah hal yang menganehkan jika kita sering melihat bentuk wajah yang
  serupa dalam sebuah keluarga besar.
  Ada banyak misteri, misalnya ada anak yang mirip dengan keluarganya dan yang
  tidak, atau ada anak yang wajahnya tidak mirip satu sama lain. Pada dasarnya
  anak mewarisi 50 persen DNA dari orang tuanya, sehingga terdapat peluang cukup
  besar bahwa wajah anak dan orang tua tidak mirip, atau justru ada gen yang
  dominan. Hanya saja disebutkan bahwa gen laki-laki lebih agresif daripada gen
  wanita, sehingga perbandingannya bisa saja 60:40. Mungkin karena itu
  menyebabkan banyak bayi lebih terlihat mirip ayahnya dibandingkan ibunya, tapi
  itu tidak selalu sehingga tidak bisa dijadikan acuan.
  Bayi yang dilahirkan biasanya akan mirip dengan ibu atau ayahnya, tergantung
  yang lebih dominan dimana bayi memperoleh 23 kromosom dari ayahnya dan 23
  kromosom lagi dari ibunya. Pada setiap kehamilan, hal yang umum terjadi adalah
  Ibu melahirkan anak dengan wajah yang berbeda-beda pada setiap kehamilan. Hal
  itu karena pengkombinasian gen yang berbeda-beda di setiap kehamilan. Gen
  umumnya diwarisi oleh seseorang kepada keturunannya. Saat sperma dan sel telur
  bertemu terjadi penyatuan gen yang nantinya menjadi gen baru, nah gen baru
  inilah yang sangat menentukan karakteristik anak. 
  Jika berbicara tentang karateristik rambut anak, warna dan bentuknya bisa
  berubah bersamaan dengan bertambahnya usia anak. Misalnya pada usia remaja di
  dalam tubuhnya muncul hormon yang mengaktifkan suatu gen yang mempengaruhi
  rambutnya, yang menyebabkan rambut menjadi lebih gelap, ikal atau
  karakteristik lainnya.
  Kondisi gigi anak juga bisa ditentukan oleh gen orangtuanya, khususnya gen
  dari ayahnya yang lebih dominan dalam mewarisi bentuk gigi, ukuran hingga
  kesehatan gigi. Dengan begitu, para ayah yang lalai dalam merawat kesehatan
  gigi, maka kesehatan gigi yang kurang optimal itu bisa menurun pada anaknya.
  Biasanya kecerdasan orangtua bisa menurun pada anaknya, tapi tidak sesederhana
  itu karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti nutrisi dan
  stimulasi belajar, gen yang memengaruhi kecerdasan anak adalah kromosom X.
  Adapun beberapa sifat dan karakter anak bisa mirip dengan salah satu dari ayah
  atau ibunya, tergantung salah satu gen dari ayah atau ibunya yang mendominasi,
  hal ini juga sangat dipengaruhi oleh situasi perkembangan si kecil. Biasanya
  gen seorang ayah akan menurunkan keahlian pada perkembangan anak. Adapun gen
  seorang ibu biasanya akan menurunkan kecerdasan pada anak.
  Tinggi badan seorang anak juga dipengaruhi gen dari kedua orangtuanya, jika
  ayah dan ibunya memiliki tubuh yang tinggi, maka anaknya juga memiliki tubuh
  yang tinggi. Tapi selain faktor genetik, hal lain yang dapat mempengaruhi
  tinggi anak yaitu asupan gizi dan kondisi kesehatan.
        Loading...
    
        
  Walaupun seorang anak memiliki ayah dan ibu yang tubuhnya tinggi, Si Anak
  tetap harus mendapatkan asupan bergizi agar pertumbuhannya optimal, selain itu
  rutinitas olahraga juga sangat penting untuk menunjang pertumbuhan fisiknya.
  Asupan gizi yang rendah menyebabkan pertumbuhan anak terhambat (tidak optimal)
  bahkan bisa memicu stunting.
  Selain itu kondisi fisik dan tinggi badan anak juga dipengaruhi dari asupan
  yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan. Tinggi badan anak dipengaruhi oleh
  faktor genetik, asupan nutrisi, kesehatan dan aktivitas fisik, hanya saja para
  ahli belum menemukan cara yang telah terbukti ampuh untuk memprediksi tinggi
  badan anak saat ia dewasa.
  Mengenai berat badan dan lingkar pinggang anak dipengaruhi oleh gen sekitar
  25%. Para ahli  menjelaskan bahwa berat badan anak dipengaruhi oleh berat
  badan ibunya, bukan ayahnya. Itu karena pengaruh terbesar dari pertumbuhan
  berat badan bayi adalah ukuran tubuh ibunya. Kondisi ayah dan ibu juga
  mempengaruhi kondisi tekanan darah, massa bebas lemak ataupun persentase lemak
  tubuh pada anak.
  Bayi lahir dari proses pembuahan sel sperma pria terhadap sel telur, sampai
  akhirnya seorang wanita bisa mengandung dan melahirkan bayi 9 bulan kemudian,
  jadi ada “sesuatu yang terjadi” selama masa pembuahan hingga kandungan yang
  menjadikan seorang bayi memiliki karakteristik yang mirip dengan kedua
  orangtuanya.
  Sebuah teori menyebutkan bahwa karakteristik manusia diturunkan dari campuran
  dari sifat kedua orang tuanya, bagaikan pencampuran warna pada cat, contohnya
  campuran warna biru dan kuning menghasilkan warna hijau. Konsep ini memang
  terlihat logis tapi sebenarnya tidak selalu terjadi, tidak selalu bayi yang
  lahir karakteristiknya berasal dari mix ayah dan ibunya. Seorang ayah memiliki
  rambut keriting gimbal, adapun ibunya berambut lurus maka anaknya akan punya
  sifat rambut yang merupakan campuran dari keduanya, yaitu agak sedikit kriting
  (ikal), hal ini memang pernah terjadi tapi tidak sering. Jadi ada banyak
  faktor yang menentukan karakteristik seorang anak, dan bisa saja seorang anak
  tidak mirip dengan ayah dan ibunya tapi mirip dengan kakek atau bahkan
  uyutnya.
  Selain itu penampilan fisik setiap anak masih bisa terus berubah, dimana
  struktur tulang baru terbentuk sempurna di usia 20-an. Bentuk wajah dan tubuh
  ditentukan dari bentuk tulang, otot dan cadangan lemak tubuh. Bagaimanapun
  karakteristik anak nantinya, Ibu dan Ayah diharapkan selalu siap untuk
  menyayanginya dan mendukung tumbuh kembangnya.
        Loading...    
        
    Tulisan Terkait:

