Kalimat yang terkenal yaitu “Membaca adalah jendela dunia” atau
“Buku adalah jendela ilmu”, malas membaca menyebabkan literasi menjadi
rendah. Indonesia disinyalir masuk kategori negara dengan tingkat literasi
sangat rendah. Dimana sudah umum diketahui masyarakat Indonesia tidak gemar
membaca, apalagi menulis untuk membuat karya.
Sebuah negara menjadi maju karena tingkat literasi masyarakatnya yang baik.
Adapun masyarakat dengan tingkat literasi rendah bisa mendatangkan bencana,
literasi rendah menyebabkan kebodohan yang tidak berujung, sehingga sulit
membangun masyarakat tertib dan beradab.
Maraknya ujaran kebencian, sikap tidak mampu menerima realitas dan masyarakat
yang mudah termakan hoaks akibat dari tingkat literasi yang rendah. Adapun
dengan rajin membaca seseorang akan berwawasan luas dan memiliki literasi yang
baik. Tapi sayang seribu sayang, sebagian besar masyarakat Indonesia tidak
suka membaca buku karena sejak kecilnya tidak dibiasakan untuk itu.
Sehingga sangat penting bagi para orangtua untuk memperkenalkan anak dengan
buku, hendaknya dilakukan sejak dini. Ini bukan hanya tentang buku pelajaran
sekolah, anak juga perlu dibelikan buku umum, minimalnya buku cerita yang
memberikan pesan moral, syukur-syukur anak menyukai buku ilmiah atau yang
berisi pengetahuan.
Sejak kecil anak hendaknya dikenalkan dengan buku, tugas orangtua adalah
memotivasi anak agar suka membaca buku. Ada banyak alasan mengapa orangtua
harus mengenalkan bacaan pada anak sejak dini. Sebagai permulaan, Anda bisa
membacakan buku cerita pada anak, atau sekadar mengajak anak belajar membaca
secara sederhana dan tanpa memaksa. Biasanya anak sudah bisa membaca dengan
baik saat berusia 6 tahun, tidak perlu memaksa anak untuk bisa membaca sebelum
usia tersebut karena dikhawatirkan anak menjadi trauma dengan aktivitas
membaca.
Hal yang orangtua perlu lakukan adalah
menumbuhkan minat baca sejak dini, tidak mengapa jika anak belum bisa
membaca, yang penting anak harus dibuat familiar dengan yang namanya buku.
Jika anak sering bersama buku (sekalipun belum bisa membaca) maka secara
perlahan akan tumbuh kecintaan terhadap buku, jadi usahakan anak sejak
kecil sudah familiar dengan buku.
Diharapkan anak sudah bisa membaca dengan baik saat usia 6 tahun, disamping
juga ia familiar dengan buku. Belikan buku dengan tampilan menarik,
berwarna-warni cerah dll, aktivitas membaca akan bermanfaat untuk perkembangan
otak anak, dimana kegiatan membaca akan menstimulasi hubungan antara sel saraf
dalam otak yang berfungsi dalam menghantarkan informasi.
Anak yang terbiasa membaca biasanya memiliki kosa kata yang banyak dan
kemampuan berbahasa yang lebih baik, hal ini sangat membantu anak untuk
membangun kemampuan komunikasi verbal dan tertulisnya secara pesat. Selain itu
pada anak usia sekitar 3-7 tahun, membaca buku cerita yang disertai gambar dan
aneka warna-warni akan menstimulasi imajinasi dan kreativitas anak.
Anak yang hari-harinya terbiasa membaca biasanya akan unggul dalam akademik.
Membaca dapat meningkatan konsentrasi anak, disiplin, melatih atensi atau
perhatian, hingga mengasah kemampuan problem solving. Selain itu anak yang
terbiasa membaca akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri, tenang dan
mandiri. Seseorang yang berwawasan luas biasanya punya kepercayaan diri yang
baik.
Mendukung Masa Depan. Aktivitas rutin membaca dan literasi yang baik
sangat penting untuk mendukung masa depan anak yang cerah. Anak yang terbiasa
membaca buku akan memiliki cita-cita di masa depan yang lebih terarah,
ditambah wawasannya yang luas dan keinginannya untuk mengetahui lebih mendalam
terhadap sesuatu.
Biasanya saat remaja, ia sudah bisa fokus untuk menggali kelebihan, minat dan
bakatnya. Anak usia remaja seharusnya sudah bisa diperkenalkan dengan
buku-buku yang bernilai ilmiah. Jika sejak remaja sudah terbiasa membaca buku
yang isinya berbobot maka hal ini akan terus terbawa hingga masa dewasa, untuk
siap melahap berbagai buku dari karya orang-orang besar.
Agar Anak Suka Membaca
Anak biasanya meniru apa yang orangtuanya lakukan, berilah contoh yang baik
pada anak. Jika anak sering melihat orangtuanya mengisi waktu dengan membaca
buku, maka anak pun nantinya ikut-ikutan suka membaca buku. Jadi sebelum
meminta anak untuk rajin membaca buku maka orangtua harus lebih dulu gemar
membaca. Keteladanan menjadi pondasi utama untuk menumbuhkan minat baca pada
anak.
Jika anak Anda masih berusia 3-7 tahun, maka adakan aktivitas membacakan buku
cerita pada anak. Usahakan buku ceritanya bentuknya warna-warni cerah sehingga
anak tertarik. Bicarakan juga dengan anak tentang sampul buku, anak biasanya
memilih buku dengan desain sampul yang menarik dan lucu, bahas sedikit hal
tentang sampul bukunya, ia menjadi suka padanya.
Bacakan buku cerita dengan suara jelas dengan beragam intonasi, ini penting
dilakukan agar anak tertarik dengan cerita yang dibacakan. Selain itu pastikan
bercerita secara perlahan agar memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk
memahami.
Loading...
Jika anak sudah bisa membaca (walaupun terbata-bata) maka baca buku cerita
bersama-sama, atau bisa juga membaca bergantian. Lakukan hal ini secara rutin
sehingga menumbuhan minatnya sejak dini. Agar anak semakin semangat membaca
tunjukkan ketertarikan pada bacaan anak, respon yang diberikan terhadap
aktivitas membaca anak memiliki pengaruh pada seberapa keras usahakan anak
untuk menjadi pembaca yang baik.
Orangtua jangan cuek, berikan pujian pada anak setelah berhasil menyelesaikan
bacaannya, dengannya anak semakin termotivasi untuk membaca. Lalu tumbuhkan
jiwa kritis anak, mintalah anak untuk menceritakan dan berpendapat dari buku
yang ia baca. Berikan juga pertanyaan kritis pada anak, misalnya
“Siapa yang kamu suka dari cerita di buku?”,
“Siapa yang kamu tidak suka?” dan pertanyaan lainnya.
Minta anak membaca apa yang mereka lihat, termasuk saat sedang berada
di luar rumah, misalnya saat berada di restoran maka biarkan anak membaca isi
menunya, atau saat berada di taman/wahana bermain mintalah anak membaca
peraturan atau panduan permainan. Hal ini berguna untuk membiasakan dan
mengasah kemampuan membacanya, buatlah anak memiliki sesuatu untuk dibaca di
waktu senggang.
Kunjungi perpustakaan, bazar buku dan sebagainya, lakukan secara rutin
minimal sebulan sekali, kalau bisa seminggu sekali. Perpustakaan bisa menjadi
tempat mengisi waktu luang yang murah dan bermanfaat. Mengajak anak ke
perpustakaan efektif menumbuhkan minat membacanya, lingkungan yang mendukung
cukup membantu untuk menumbuhkan motivasi membaca, anak akan melihat
orang-orang disekelilingnya sibuk membaca.
Para ahli menjelaskan bahwa anak-anak sebaiknya dibiasakan mengunjungi
perpustakaan sebelum usia sekolah. Jika anak sudah sering ke perpustakaan maka
nantinya anak menjadi terbiasa dan nyaman berada di perpustakaan selama
berjam-berjam. Berada di perpustakaan akan menumbuhkan kecintaan anak terhadap
buku.
Selain perpustakaan, bisa juga mengunjungi bazar buku yang merupakan cara
efektif mengenalkan budaya membaca buku. Karena bazar buku biasanya ramai,
anak akan merasa bahwa membaca buku itu asyik dan keren, anak bakal melihat
orang beramai-ramai mencari dan membaca buku, hal ini akan memberikan kesan
positif anak terhadap buku, juga kenalkan anak dengan beragam buku.
Yang terakhir batasi bermain gadget dan jangan sampai anak kecanduan dengan
namanya game digital, karena selain membuat anak malas bergerak, anak juga
bakal malas membaca buku. Jika anak sudah kecanduan gadget maka ia bakal susah
lepas darinya, terlebih paparan layar gadget membuat mata cepat lelah,
akibatnya anak tidak akan mampu membaca buku walau hanya 10 menit.
Loading...
Tulisan Terkait: