Saat mendengar kata senam, yang muncul di pikiran adalah sebuah aktivitas
melakukan gerakan-gerakan tertentu. Tapi pernahkah Anda mendengar aktivitas
senam otak? Jika aktivitas senam bermanfaat untuk kebugaran badan, adapun
senam otak untuk mengaktifkan otak, meningkatkan fungsi kognitif dan
semacamnya.
Senam otak bisa berupa gerakan sederhana yang dimaksudkan untuk mengkoneksikan
tubuh dan pikiran, jadi aktivitasnya bisa berupa gerak tubuh tapi berkaitan
dengan fungsi otak. Senam otak atau yang disebut Brain Gym dibutuhkan
oleh orang dewasa maupun anak-anak, termasuk untuk si Kecil yang masih berusia
lima tahun. Peneliti menjelaskan bahwa senam otak dapat meningkatkan
keterampilan motorik halus anak usia paud atau prasekolah.
Senam otak bertujuan untuk meningkatkan fungsi neurologis sehingga hubungan di
area otak menjadi lebih kuat. Melakukannya diharapkan dapat secara efektif
membantu meningkatkan komunikasi saraf di seluruh pikiran dan tubuh guna
mencapai potensi tertinggi dalam proses belajar dan kemampuan motorik, serta
membuat fungsi otak meningkat secara signifikan.
Aktivitas ini dirancang khusus untuk merangsang indera dan membuat kerja otak
aktif secara optimal. Diharapkan setelah Anda melakukan senam otak akan muncul
perasaan positif, semangat baru, peningkatkan konsentrasi atau fokus dll,
sehingga membuat performa dan kinerja dari aktivitas sehari-hari meningkat
secara signifikan.
Berikut manfaat lain dari senam otak:
- Dapat memperkuat konsentrasi secara alamiah, sehingga Anda bisa lebih fokus dalam menjalani kegiatan.
- Meningkatkan kemampuan penyerapan informasi.
- Sedikit-banyak membantu meningkatkan daya ingat.
- Menenangkan jiwa dan membuat fresh pikiran.
- Baik untuk kesehatan mental. Senam otak seperti halnya terapi atau meditasi yang menimbulkan perasaan rileks, serta meredakan perasaan stres dan depresi.
- Menyeimbangkan tubuh dan pikiran.
- Memperbaiki suasana hati (mood).
- Meningkatkan performa belajar.
- Sebagai serum alami anti-penuaan otak. Otak terus menyusut seiring bertambahnya usia yang bisa menyebabkan penurunan kognitif, aktivitas senam otak bermanfaat untuk mencegah atau meminimalisir hal itu.
Melakukan senam otak tidak melulu tentang aktivitas menguras otak, senam otak
bisa dilakukan dengan hanya melakukan gerakan-gerakan sederhana berulang-ulang
tapi berkaitan dengan fungsi atau aktivitas otak, dan bisa membuat otak
terasah lebih tajam. Senam otak juga sebagai gerakan sederhana tubuh yang
berefek positif pada kesehatan mental dan fungsi kognitif. Dengan begitu
gerakan tubuh atau aktivitas fisik yang dilakukan bisa mempengaruhi aktivitas
otak.
Senam otak awalnya dikembangkan pada 1960-an oleh seorang ahli pembelajaran
asal Amerika Serikat bernama Paul Dennison, dimana dia menjelaskan bahwa
tujuan senam otak tersebut untuk membuat murid sekolah bisa belajar lebih
efektif. Tapi setelahnya program senam otak itu semakin populer, dengan
pengembangan terus menerus maka senam otak didesain untuk bisa dilakukan oleh
anak-anak hingga orang lanjut usia.
Jika Anda selama ini hanya memelihara kebugaran fisik, mulai sekarang jalani
aktivitas kebugaran fisik maupun otak, bisa dikatakan keduanya sama
pentingnya. Selain itu minum air putih yang cukup guna mengoptimalkan manfaat
yang diperoleh, senam otak membantu mengaktifkan bagian-bagian otak. Otak
memperoleh rangsangan terus-menerus sehingga diharapkan meningkatkan fungsi
atau kemampuannya.
Aktivitas senam otak juga tidak memakan banyak waktu, 10 menit saja sudah
cukup. Tapi pastikan minum air putih yang cukup sebelumya. Ada banyak bentuk
gerakan senam otak yang dikembangkan, jadi Anda bisa memvariasikan aktivitas
senam otak yang dilakukan.
Salah satu gerakan senam otak, yaitu melakukan gerakan seperti jalan di
tempat, hanya saja lutut diangkat tinggi-tinggi dan dikondisikan agar dengkul
kaki menyentuh siku tangan yang berlawanan (misalnya dengkul kanan menyentuh
siku kiri). Gerakan seperti ini meningkatkan koordinasi otak dan tubuh, secara
rutin latihan ini bisa meningkatkan fokus dan keseimbangan. Anda bisa
menjadikan gerakan ini sebagai pemanasan sebelum berolahraga.
Senam otak tidak melulu bentuknya berupa aktivitas fisik. Bentuk senam otak
lainnya yaitu dengan menulis angka 8 tapi menuliskan dari kanan ke kiri yang
berarti angka 8 tiduran.
Bentuk senam otak lainnya yaitu sinkronisasi jari, caranya pertama-tama
mengepal kedua telapak tangan, lalu angkat ibu jari kiri dan jari kelingking
kanan secara bersamaan, lalu langsung ganti dengan mengangkat ibu jari kanan
dan jari kelingking kiri.
Loading...
Pokoknya ada banyak sekali bentuk senam otak yang bisa dilakukan. Jika ingin
melihat praktek beberapa bentuk senam otak, lihat video di bawah ini.
Nah, jadi senam otak bukan berarti mengerakan otak, tapi itu adalah aktivitas
senam yang menggerakan bagian-bagian tubuh yang langsung terintegrasi dengan
otak secara signifikan. Gerakan senam otak sederhana yang paling sering
dilakukan yaitu menyeimbangkan gerakan kedua jari atau tangan.
Memang gerakan senam otak terlihat sederhana, tapi biasanya sebagian orang
merasa kesulitan saat pertama kali melakukannya, tapi jika sudah terbiasa dan
rutin akan mudah-mudah saja melakukannya. Dari adanya banyak gerakan yang
bervariasi, intinya senam otak bisa memberikan manfaat yang besar seperti
meningkatkan fokus pikiran, membuat jiwa lebih rileks, meredakan rasa stres
hingga membantu meningkatkan rasa percaya diri.
Penelitian menemukan bahwa orang-orang yang rutin melakukan senam otak
mengalami peningkatan rasa percaya diri, dimana aktivitas senam otak dapat
mengasah otak menjadi lebih tajam sehingga naik satu level. Selain itu senam
otak dapat dilakukan sebagai metode relaksasi yang bermanfaat untuk meredakan
stres dan menghilangkan bad mood (suasana hati buruk).
Senam otak bisa dilakukan kapan saja, entah itu setelah bangun tidur, sebelum
tidur, pagi hari, di sela-sela kesibukan di kantor, sore hari dll. Aktivitas
senam otak biasanya hanya membutuhkan waktu 10-15 menit.
Manfaat Senam Otak untuk Anak Usia Sekolah
Sebagian pengajar mengeluhkan rendahnya minat belajar dan motivasi
siswa-siswinya sehingga menyebabkan proses belajar-mengajar tidak berjalan
dengan baik. Hal tersebut terjadi karena para siswa kesulitan dalam
memfokuskan pikiran, rendahnya tingkat konsentrasi dan mereka merasa tidak
nyaman (bad mood) ataupun stress, dampaknya para siswa tidak semangat dalam
belajar.
Para ahli menjelaskan bahwa solusi untuk mengatasinya agar para siswa lebih
aktif yaitu dengan melakukan senam otak. Senam otak ini yang awal
kemunculannya memang didesain untuk para pelajar, hanya berisi gerakan senam
sederhana tetapi memberikan manfaat besar untuk para siswa di sekolah. Bahkan
dengan senam otak selama 10 menit saja setiap pagi sudah dapat meningkatkan
performa belajar anak, membantu fokus yang lebih baik, meningkatkan suasana
hati dan meredakan stres yang dialami siswa.
Pastikan juga para siswa untuk minum air putih karena membantu meningkatkan
konsentrasi serta menyegarkan tubuh dan pikiran. Bahkan dalam sejarahnya,
senam otak awalnya juga digunakan untuk mengatasi beberapa permasalahan serius
pada anak (yang berkaitan dengan fungsi otak) seperti hiperaktif, ADD, sulit
konsentrasi, depresi dan kerusakan otak.
Setelah itu dalam perkembangannya, senam otak ini mulai digunakan oleh
berbagai kalangan, dimana banyak orang yang melakukan senam otak untuk
meningkatkan fungsi otak, mempertajam daya pikir atau meningkatkan kecerdasan.
Sehingga disarankan anak-anak sejak kecil untuk diajak aktivitas senam otak.
Senam otak sudah diakui sebagai terapi belajar yang baik, membuat anak bisa
lebih rileks dalam belajar dan lebih terhindar dari stres. Coba andaikan senam
otak ini diadakan setiap pagi di sekolah, mungkin dapat menjadikan suasana
belajar lebih menyenangkan, menarik hingga membuat anak-anak ketagihan untuk
ke sekolah dan belajar. Anak-anak juga akan menganggap senam ini sebagai
permainan yang asyik.
Dengan semangat dan antusiasme yang meningkat, diharapkan prestasi belajar
anak-anak menjadi lebih baik. Selain itu beberapa faktor lain yang
mempengaruhi kecerdasan anak dan prestasi belajarnya yaitu:
- Makanan sehat dan bergizi seimbang yang dikonsumsi.
- Rutinitas olahraga atau aktivitas fisik.
- Tidur yang berkualitas dan cukup. Jangan sampai anak tidur larut malam, dan matikan lampu kamar saat tidur.
- Curahan kasih sayang yang didapatkan anak.
- Komunikasi orangtua dan anak yang baik dan rutin.
- Lingkungan yang kondusif dan mendukung tumbuh kembang anak. Jangan sampai anak berada di lingkungan yang buruk dan toksik.
- Aktivitas dan fasilitas yang diberikan untuk tumbuh kembang anak.
Loading...
Tulisan Terkait: