Rasa tanggung jawab harus diajarkan pada anak sejak kecil. Berikan anak beberapa tugas sesuai dengan usianya.
Anak Mencuci Piring | Photo credit: Istockphoto.com / video1
Saat anak berulah seringkali langsung dimarahi (lebih buruk lagi dibentak), ini sebuah kesalahan.
Yang hendaknya dilakukan adalah tetap bersikap tenang dalam menyikapi perbuatan buruk anak, lalu berikan anak penjelasan dengan kata-kata yang mudah dimengertinya (tentang perbuatan buruknya). Ini lebih baik daripada orangtua langsung marah-marah.
Jika anak bisa memahami kesalahan yang diperbuatnya, nantinya anak bisa memahami bahwa dirinya harus bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya.
Beritahu anak bahwa seseorang itu harus bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuatnya, selain itu jangan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.
Jika anak masih belum mampu memahami, jelaskan dengan lebih sederhana.
Adapun menampakan respon agresif (marah-marah) saat anak melakukan kesalahan, justru membuat anak enggan mendengarkan perkataan Anda, bahkan anak malah melawan ataupun menangis, sehingga membuat keadaan semakin parah.
Sejak dini berikan anak pemahaman tentang tanggung jawab. Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab maka kenalkan anak dengan yang namanya PERATURAN.
Buatlah peraturan sederhana di rumah, seperti waktu makan, waktu main, kewajiban merapikan tempat tidur, membereskan mainan sendiri, meletakan sepatu pada tempatnya, dll (peraturan sesuai dengan usia dan kemampuan anak).
Jika anak menyadari bahwa dirinya memiliki kewajiban-kewajiban seperti itu, ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam dirinya.
Jalani aturan jangan setengah-setengah. Setiap anggota keluarga harus menjalankan peraturan yang telah disepakati.
Jika anak melanggar atau tidak menjalankan peraturan, maka tidak perlu panik atau marah-marah, ingatkan saja anak dengan kewajibannya.
Sebenarnya jika setiap anggota keluarga (khususnya orangtua) taat terhadap peratuan, anak pun nantinya cenderung taat pada aturan. Anak meniru prilaku orangtua dan orang dewasa disekelilingnya.
Selain itu, namanya anak kecil tentu butuh waktu untuk bisa memahami kewajibannya.
Ajak si Kakak dalam mengasuh/menjaga si Adik. Berikan tugas-tugas sederhana seperti mengambilkan pakaian adik, menemani adik bermain, dll.
Berikan pujian setelah si kakak menjalani tugasnya dengan baik sehingga membuatnya merasa dihargai dan bisa diandalkan. Selain itu, ini mendekatkan hubungan emosional antara si kakak dan si adik.
Berikan anak kepercayaan. Memberikan kepercayaan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri anak. Anak menyadari ada sesuatu yang dipercayakan padanya yang nantinya akan dijaganya.
Mendapatkan kepercayaan juga membuat anak merasa dihargai keberadaannya, anak akan membalas kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.
Beritahu anak bahwa setiap orang pernah terjatuh ke dalam kesalahan. Anak-anak seringkali merasa takut saat melakukan kesalahan, sehingga suka menyalahkan orang lain agar lepas tanggungjawab.
Beritahu anak bahwa rasa tanggungjawab adalah sifat yang mulia, masalah harus dihadapi, jangan lari dari masalah.
Hal-Hal Lainnya yang Perlu Diketahui: (Memunculkan Rasa Tanggung Jawab dalam Diri Anak)
Saat anak berulah seringkali langsung dimarahi (lebih buruk lagi dibentak), ini sebuah kesalahan.
Yang hendaknya dilakukan adalah tetap bersikap tenang dalam menyikapi perbuatan buruk anak, lalu berikan anak penjelasan dengan kata-kata yang mudah dimengertinya (tentang perbuatan buruknya). Ini lebih baik daripada orangtua langsung marah-marah.
Jika anak bisa memahami kesalahan yang diperbuatnya, nantinya anak bisa memahami bahwa dirinya harus bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya.
Beritahu anak bahwa seseorang itu harus bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuatnya, selain itu jangan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.
Jika anak masih belum mampu memahami, jelaskan dengan lebih sederhana.
Adapun menampakan respon agresif (marah-marah) saat anak melakukan kesalahan, justru membuat anak enggan mendengarkan perkataan Anda, bahkan anak malah melawan ataupun menangis, sehingga membuat keadaan semakin parah.
Seringnya anak melakukan tindakan yang buruk karena dirinya belum mampu mengendalikan diri, anak belum bisa berpikir resiko dari perbuatannya. Oleh karena itu, inilah tugas orangtua untuk mengajarkan anak bahwa setiap perbuatan ada konsekuensinya.
Sejak dini berikan anak pemahaman tentang tanggung jawab. Untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab maka kenalkan anak dengan yang namanya PERATURAN.
Buatlah peraturan sederhana di rumah, seperti waktu makan, waktu main, kewajiban merapikan tempat tidur, membereskan mainan sendiri, meletakan sepatu pada tempatnya, dll (peraturan sesuai dengan usia dan kemampuan anak).
Jika anak menyadari bahwa dirinya memiliki kewajiban-kewajiban seperti itu, ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam dirinya.
Jalani aturan jangan setengah-setengah. Setiap anggota keluarga harus menjalankan peraturan yang telah disepakati.
Libatkan anak dalam proses pembuatan peraturan, berikan anak banyak kesempatan untuk mengungkapkan ide-idenya, hal ini membuat anak merasa dihargai dan senang, sehingga anak menjadi bersemangat untuk menjalankan peraturan.
Jika anak melanggar atau tidak menjalankan peraturan, maka tidak perlu panik atau marah-marah, ingatkan saja anak dengan kewajibannya.
Sebenarnya jika setiap anggota keluarga (khususnya orangtua) taat terhadap peratuan, anak pun nantinya cenderung taat pada aturan. Anak meniru prilaku orangtua dan orang dewasa disekelilingnya.
Selain itu, namanya anak kecil tentu butuh waktu untuk bisa memahami kewajibannya.
Ajak si Kakak dalam mengasuh/menjaga si Adik. Berikan tugas-tugas sederhana seperti mengambilkan pakaian adik, menemani adik bermain, dll.
Berikan pujian setelah si kakak menjalani tugasnya dengan baik sehingga membuatnya merasa dihargai dan bisa diandalkan. Selain itu, ini mendekatkan hubungan emosional antara si kakak dan si adik.
Berikan anak kepercayaan. Memberikan kepercayaan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri anak. Anak menyadari ada sesuatu yang dipercayakan padanya yang nantinya akan dijaganya.
Mendapatkan kepercayaan juga membuat anak merasa dihargai keberadaannya, anak akan membalas kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.
Beritahu anak bahwa setiap orang pernah terjatuh ke dalam kesalahan. Anak-anak seringkali merasa takut saat melakukan kesalahan, sehingga suka menyalahkan orang lain agar lepas tanggungjawab.
Beritahu anak bahwa rasa tanggungjawab adalah sifat yang mulia, masalah harus dihadapi, jangan lari dari masalah.
Hal-Hal Lainnya yang Perlu Diketahui: (Memunculkan Rasa Tanggung Jawab dalam Diri Anak)
- Ikut sertakan anak untuk beres-beres rumah seperti menyapu, merapihkan kamar, mencuci piring, menjemur pakaian, merapihkan pakaian, menyiram tanaman, dll (tugas yang diberikan tentunya sesuai dengan usia anak).
- Jangan sampai anak seharian hanya bermain gadget, orangtua perlu memberikan tugas harian kepada anak, dengan anak menyelesaikan tugasnya akan melatih sikap tanggung jawab dalam diri anak. Jenis tugas yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan anak, yang seiring berjalannya waktu tingkatkan tugas anak.
- Berikan anak keleluasaan untuk mengambil keputusan, janganlah menjadi orangtua yang otoriter dan kaku, orangtua sekedar mengarahkan. Setelah anak menentukan pilihannya maka anak akan bertanggung jawab terhadap keputusannya, anak tidak punya alasan untuk menyalahkan orang lain.
- Berikan anak pujian atau reward saat dirinya berhasil menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik. Ini membuat anak lebih bersemangat untuk memiliki rasa tanggung jawab.
- Ajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya.
- Hilangkan sebisa mungkin sifat malas dan suka menunda-nunda dari dalam diri anak.
- Jika memungkinkan ajak anak memelihara binatang (seperti kucing). Beritahu anak jika memiliki binatang peliharaan syaratnya harus dikasih makan dan minum secara rutin. Hal ini akan menumbuhkan rasa tanggungjawab dalam diri anak.
Loading...
Tulisan Terkait: