Kecanduan game adalah masalah serius. Anak-anak yang bermain game sekitar 7 jam dalam sehari akan mengalami ganguan fisik, mental dan tidak akan bisa belajar.
Sangat penting orangtua untuk mengarahkan anak ke kegiatan yang positif.
Anak Bermain Lego | Photo credit: Nymetroparents.com | Chip Litherland Photography Inc.
Jikapun anak ingin permainan, maka Lego bisa menjadi pilihan yang sangat bagus.
Permainan Lego bisa melatih kemampuan motorik, serta mengembangkan kreativitas.
Permainan Lego dapat menstimulasi perkembangan anak. Berikan jenis permainan Lego yang sesuai usia dan tahap perkembangan anak.
Lego sudah dapat dimainkan oleh para balita, bahkan juga diperkenalkan pada bayi. Hanya saja, anak baru mulai mampu menyusun Lego saat memasuki usia 2 tahun.
Anak akan belajar tentang konsep dasar saat bermain Lego. Permainan Lego terasa menyenangkan karena warnanya yang bervariasi.
Jika anak sudah mulai kecanduan game di smartphone karena sifatnya yang adiksi, maka perlu dikenalkan permainan Lego.
Dunia anak-anak banyak diisi oleh permainan, maka pilihlah permainan yang bersifat melatih ketangkasan dan kreativitas.
Lego menjadi permainan yang disarankan. Bahkan jika bermain lego dilakukan bersama teman-teman, akan melatih kemampuan anak dalam interaksi sosialnya.
Permainan Lego dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Anak akan mengenal warna yang bervariasi, anak juga akan mengamati bentuk dan ukuran Lego.
Permainan Lego melatih kemampuan dalam memecahkan masalah. Tentunya tingkat kesulitan-nya disesuaikan dengan usia anak.
Tidak jarang anak mengalami kesulitan dalam menyusun lego, sehingga anak dilatih untuk memecahkan masalah yang ada.
Untuk menyelesaikan model lego yang ingin dibuat, anak akan didorong untuk berfikir, serta kreativitas dan imajinasi anak berkembang saat membangun, mengombinasi warna, dll.
Menyusun Lego juga melatih kesabaran, selain itu koordinasi tangan dan mata juga dilatih.
Psikolog anak menjelaskan bahwa permainan Lego membuat anak mengenal konsep dasar seperti warna, bentuk, jumlah, space (jarak atau ruang).
Keseruan dan kegembiraan yang hadir saat bermain lego, membuat anak menjadi sehat secara fisik maupun emosi.
Saat bermain Lego, anak tanpa sadar membangun konsep di dalam pikirannya. Anak akan terdorong untuk mencari startegi/cara untuk merealisasikan konsep yang direncanakan dalam pikirannya.
Menyusun satu-persatu balok hingga akhirnya menjadi suatu bangunan, hal ini menjadi kepuasan tersendiri bagi anak, dan juga membangkitkan kepercayaan diri anak.
Membangun Lego merangsang kreativitas, serta melatih anak agar bisa duduk diam dan tenang dalam waktu yang panjang. Anak bisa membuat miniatur rumah, jembatan, mobil, dll.
Sebagai penutup, permainan ini tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga bisa dimainkan oleh remaja dan orang dewasa.
Remaja dan orang dewasa bisa melepas stres secara efektif dengan cara memainkan Lego.
Sangat penting orangtua untuk mengarahkan anak ke kegiatan yang positif.
Anak Bermain Lego | Photo credit: Nymetroparents.com | Chip Litherland Photography Inc.
Jikapun anak ingin permainan, maka Lego bisa menjadi pilihan yang sangat bagus.
Permainan Lego bisa melatih kemampuan motorik, serta mengembangkan kreativitas.
Permainan Lego dapat menstimulasi perkembangan anak. Berikan jenis permainan Lego yang sesuai usia dan tahap perkembangan anak.
Lego sudah dapat dimainkan oleh para balita, bahkan juga diperkenalkan pada bayi. Hanya saja, anak baru mulai mampu menyusun Lego saat memasuki usia 2 tahun.
Anak akan belajar tentang konsep dasar saat bermain Lego. Permainan Lego terasa menyenangkan karena warnanya yang bervariasi.
Jika anak sudah mulai kecanduan game di smartphone karena sifatnya yang adiksi, maka perlu dikenalkan permainan Lego.
Dunia anak-anak banyak diisi oleh permainan, maka pilihlah permainan yang bersifat melatih ketangkasan dan kreativitas.
Lego menjadi permainan yang disarankan. Bahkan jika bermain lego dilakukan bersama teman-teman, akan melatih kemampuan anak dalam interaksi sosialnya.
Permainan Lego dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Anak akan mengenal warna yang bervariasi, anak juga akan mengamati bentuk dan ukuran Lego.
Permainan Lego melatih kemampuan dalam memecahkan masalah. Tentunya tingkat kesulitan-nya disesuaikan dengan usia anak.
Tidak jarang anak mengalami kesulitan dalam menyusun lego, sehingga anak dilatih untuk memecahkan masalah yang ada.
Untuk menyelesaikan model lego yang ingin dibuat, anak akan didorong untuk berfikir, serta kreativitas dan imajinasi anak berkembang saat membangun, mengombinasi warna, dll.
Menyusun Lego juga melatih kesabaran, selain itu koordinasi tangan dan mata juga dilatih.
Psikolog anak menjelaskan bahwa permainan Lego membuat anak mengenal konsep dasar seperti warna, bentuk, jumlah, space (jarak atau ruang).
Keseruan dan kegembiraan yang hadir saat bermain lego, membuat anak menjadi sehat secara fisik maupun emosi.
Saat bermain Lego, anak tanpa sadar membangun konsep di dalam pikirannya. Anak akan terdorong untuk mencari startegi/cara untuk merealisasikan konsep yang direncanakan dalam pikirannya.
Menyusun satu-persatu balok hingga akhirnya menjadi suatu bangunan, hal ini menjadi kepuasan tersendiri bagi anak, dan juga membangkitkan kepercayaan diri anak.
Membangun Lego merangsang kreativitas, serta melatih anak agar bisa duduk diam dan tenang dalam waktu yang panjang. Anak bisa membuat miniatur rumah, jembatan, mobil, dll.
Sebagai penutup, permainan ini tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga bisa dimainkan oleh remaja dan orang dewasa.
Remaja dan orang dewasa bisa melepas stres secara efektif dengan cara memainkan Lego.
Loading...
Tulisan Terkait: