Setelah Anda menjadi orang tua maka Anda memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Mendidik anak memerlukan kesabaran, strategi dan kerja sama kedua pasangan.
Pendidikan anak di masa kecil akan sangat mempengaruhi dirinya saat dewasa nanti. Punya anak yang pintar, baik dan patuh tentunya menjadi idaman ayah dan bunda.
Ayah dan Anak | Photo credit: Mediabakery.com / Photoplay Digital Vision
Langsung saja, berikut poin-poin yang harus diperhatikan dalam mendidik anak:
1. Memberikan Teladan
Jika menginginkan anak yang baik dan penurut, pastikan Anda menjadi orang tua yang baik dahulu. Jadilah teladan yang luar biasa untuk anak Anda.
Mengapa harus memberikan teladan yang baik pada anak? Itu karena anak-anak merupakan peniru ulung, anak akan mencontoh segala hal yang dilihat dan didengarnya.
Jika orang tua memiliki kebiasaan atau prilaku yang buruk, maka cepat atau lambat pasti akan ditiru oleh anak.
Jika Anda sebagai orang tua memiliki prilaku atau kebiasaan yang buruk, maka mulailah memperbaiki diri Anda sesegera mungkin.
Jika Anda ingin anak Anda bertutur kata yang lembut dan baik, maka Anda juga harus memiliki tutur kata yang lembut, anak nanti akan menirunya.
2. Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan hal yang sangat penting dan harus diberikan pada anak. Yang namanya anak-anak tentunya ada rasa manja dan ingin disayang dalam dirinya.
Disinilah orang tua harus memberikan kasih sayang dan memanjakan anak sesuai dengan porsinya.
Anak yang mendapatkan kasih sayang yang baik, umumnya akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, baik itu kecerdasan intelektual maupun kecerdasan emosionalnya.
Hanya saja hindari berlebihan dalam memanjakan anak, walaupun anak gembira karena sering dimanja tapi dirinya akan sulit mandiri nantinya.
Anak yang dimanja secara berlebihan nantinya akan tidak mandiri dan lemah dalam mengatasi persoalan-persoalan di dalam kehidupannya.
Dengan begitu, memberikan kasih sayang pada anak bukan berarti terlalu memanjakan anak, karena dikhawatirkan akan berdampak buruk pada diri anak itu sendiri.
3. Latihlah Rasa Tanggung-Jawab pada Diri Anak
Selain memanjakan anak, orang tua juga perlu mengajarkan rasa tanggung jawab pada diri anak.
Jika anak Anda yang sekolah SD meletakan buku pelajarannya sembarangan, maka ajarkan anak untuk bertanggung jawab, anak harus membereskan buku-bukunya yang berceceran tersebut.
Orang tua harus mengajarkan anak bertanggung jawab atas segala kesalahan yang dibuatnya, ini bukan berarti tidak menyayangi anak.
Justru ini bentuk kasih sayang orang tua agar anak sejak kecil terlatih untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dan anak juga terlatih untuk menjalankan kewajibannya (tugas-tugsnya).
4. Ajarkan Rasa Simpati dan Cara Bergaul
Rasa simpati ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan pergaulan atau interaksi sosial.
Agar anak Anda mudah bergaul dan memiliki kehidupan sosial yang baik, maka sejak kecil harus diajarkan rasa simpati.
Ajarkan anak rasa simpati, belajar merasakan apa yang orang lain rasakan, belajar menghargai pendapat orang lain, hingga belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain.
Anda perlu meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak, karena sosialisasi adalah pondasi yang sangat penting dalam kehidupan seseorang (untuk memiliki teman).
Anak yang memiliki masalah dalam kemampuan interaksi sosial beresiko tinggi mengalami gangguan emosinal. Kemampuan bersosialisasi sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan pengembangan karakternya.
Anak akan melihat dan mencontoh orangtuanya tentang cara berbicara, bergaul dan menyapa orang lain, jadilah role model yang baik sehingga nantinya anak bisa bergaul bersama teman-temannya dengan baik.
Jika anak kurang percaya diri dalam bergaul dengan teman-temannya maka segera atasi, jangan dicueki saja karena dikhawatirkan rasa tidak percaya diri akan terus ada hingga dewasa.
Buatlah suasana keluarga yang terbuka antara orang tua dan anak, orang tua memiliki tanggung jawab besar pada anak, ajaklah anak berkomunikasi dan bercanda.
Jika anak ingin curhat, maka berikan anak waktu yang banyak untuk berbicara mengeluarkan isi hatinya. Dengan begitu, anak nantinya akan terbuka pada orang tuanya, serta berani untuk bertanya dan mengelurkan pendapatnya.
Jika anak ingin bergabung dengan klub futsal, sekapbola, basket, dll maka jangan dilarang, justru orang tua harus mendorong/menyemangatinya karena anak nantinya akan memiliki banyak teman.
5. Dorong Anak Punya Rasa Ingin Tahu yang Besar
Pada dasarnya, semua anak-anak mempunyai rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang kuat. Saat melihat sesuatu yang baru menurutnya, maka anak akan banyak bertanya.
Selain itu, anak juga sangat antusias untuk mencoba berbagai hal baru, seperti memotong kertas dengan gunting, mewarnai, dll. Hal ini bagus, hendaknya Anda mendorong anak untuk memunculkan rasa antusias dan ingin tahunya.
Seorang ilmuwan besar dunia, Albert Einstein konon mengatakan bahwa kesuksesannya tersebut bisa diperoleh bukan lantaran kejeniusan, tapi karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
Oleh karena itu, khusus Anda sebagai oang tua, hendaknya bahagia ketika memiliki anak yang suka bertanya.
Walaupun mungkin cukup merepotkan karena anak sering bertanya, tapi jangan merespon pertanyaan anak dengan marah-marah atau respon negatif lainnya.
6. Tumbuhkan Kemampuan Berpendapat Anak Sejak Dini
Seringkali orang tua yang otoriter tidak mau mendengarkan pendapat anak, ini sebuah kesalahan besar.
Justru ketika anak bisa mengeluarkan pandapatnya sendiri menandakan dirinya cerdas dan mampu berpikir dengan baik.
Orang tua seharusnya mendorong anak untuk sering-sering mengeluarkan pendapatnya, hal ini akan melatih kecerdasannya sejak dini.
Berikan respon positif ketika anak mengeluarkan pendapatnya, berikan pujian/penghargaan dan jangan mencelanya.
7. Berikan Pujian
Berikan pujian ketika anak melakukan sesuatu yang baik, sehingga anak akan bahagia dan selalu semangat untuk melakukan hal baik tersebut.
Selain itu, memuji anak akan dapat meningkatkan kecercayaan dirinya, jika anak melakukan hal yang baik maka berikanlah pujian, jangan diam saja.
Jangan sampai orang tua tidak perhatian terhadap anak. Anak yang sejak kecil tidak dipedulikan oleh orang tuanya nantinya akan cenderung minder saat bergaul dengan teman-temannya.
Anda tidak harus sering-sering memberikan pujian pada anak. Intinya, berikan pujian saat itu diperlukan. Pujian secara proporsional akan meningkatkan motivasi/semangat anak.
8. Saling Terbuka
Orang tua harus dekat dengan anak, buatlah anak nyaman berada di sisi orang tuanya. Sehingga ketika ada sesuatu, anak mau terbuka pada orang tuanya.
Dengan menampakan sikap saling terbuka antara orang tua dan anak, ini sangat bagus karena orang tua dapat mengetahui kondisi anak secara pasti.
Orang tua dapat mengetahui hal-hal yang membuat anak senang maupun sedih, orang tua juga dapat mengetahui sifat anak.
Jangan sampai anak tertutup pada orangtuanya, dimana anak enggan untuk menceritakan apa yang dialaminya sehari-hari.
Agar anak mau terbuka, hindari kata-kata yang menghakimi dan merendahkan anak. Sebaliknya, orang tua memberikan ucapan-ucapan yang memotivasi anak.
Ajak anak ngobrol secara teratur, topik pembicaraan bisa apa saja, termasuk sesekali bergurau. Rutin mengobrol dengan anak, akan membuat anak lebih mudah terbuka kepada orang tuanya.
Selain itu agar orang tua dekat dengan anak, maka jadilah orang tua yang mau mendengarkan keluhan-keluhan anak. Hal ini akan membuat anak merasa diperhatikan sehingga dirinya akan lebih terbuka kepada orang tuanya.
Pendidikan anak di masa kecil akan sangat mempengaruhi dirinya saat dewasa nanti. Punya anak yang pintar, baik dan patuh tentunya menjadi idaman ayah dan bunda.
Ayah dan Anak | Photo credit: Mediabakery.com / Photoplay Digital Vision
Langsung saja, berikut poin-poin yang harus diperhatikan dalam mendidik anak:
1. Memberikan Teladan
Jika menginginkan anak yang baik dan penurut, pastikan Anda menjadi orang tua yang baik dahulu. Jadilah teladan yang luar biasa untuk anak Anda.
Mengapa harus memberikan teladan yang baik pada anak? Itu karena anak-anak merupakan peniru ulung, anak akan mencontoh segala hal yang dilihat dan didengarnya.
Jika orang tua memiliki kebiasaan atau prilaku yang buruk, maka cepat atau lambat pasti akan ditiru oleh anak.
Jika Anda sebagai orang tua memiliki prilaku atau kebiasaan yang buruk, maka mulailah memperbaiki diri Anda sesegera mungkin.
Jika Anda ingin anak Anda bertutur kata yang lembut dan baik, maka Anda juga harus memiliki tutur kata yang lembut, anak nanti akan menirunya.
2. Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan hal yang sangat penting dan harus diberikan pada anak. Yang namanya anak-anak tentunya ada rasa manja dan ingin disayang dalam dirinya.
Disinilah orang tua harus memberikan kasih sayang dan memanjakan anak sesuai dengan porsinya.
Anak yang mendapatkan kasih sayang yang baik, umumnya akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, baik itu kecerdasan intelektual maupun kecerdasan emosionalnya.
Hanya saja hindari berlebihan dalam memanjakan anak, walaupun anak gembira karena sering dimanja tapi dirinya akan sulit mandiri nantinya.
Anak yang dimanja secara berlebihan nantinya akan tidak mandiri dan lemah dalam mengatasi persoalan-persoalan di dalam kehidupannya.
Dengan begitu, memberikan kasih sayang pada anak bukan berarti terlalu memanjakan anak, karena dikhawatirkan akan berdampak buruk pada diri anak itu sendiri.
3. Latihlah Rasa Tanggung-Jawab pada Diri Anak
Selain memanjakan anak, orang tua juga perlu mengajarkan rasa tanggung jawab pada diri anak.
Jika anak Anda yang sekolah SD meletakan buku pelajarannya sembarangan, maka ajarkan anak untuk bertanggung jawab, anak harus membereskan buku-bukunya yang berceceran tersebut.
Orang tua harus mengajarkan anak bertanggung jawab atas segala kesalahan yang dibuatnya, ini bukan berarti tidak menyayangi anak.
Justru ini bentuk kasih sayang orang tua agar anak sejak kecil terlatih untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dan anak juga terlatih untuk menjalankan kewajibannya (tugas-tugsnya).
4. Ajarkan Rasa Simpati dan Cara Bergaul
Rasa simpati ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan pergaulan atau interaksi sosial.
Agar anak Anda mudah bergaul dan memiliki kehidupan sosial yang baik, maka sejak kecil harus diajarkan rasa simpati.
Ajarkan anak rasa simpati, belajar merasakan apa yang orang lain rasakan, belajar menghargai pendapat orang lain, hingga belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain.
Anda perlu meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak, karena sosialisasi adalah pondasi yang sangat penting dalam kehidupan seseorang (untuk memiliki teman).
Anak yang memiliki masalah dalam kemampuan interaksi sosial beresiko tinggi mengalami gangguan emosinal. Kemampuan bersosialisasi sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan pengembangan karakternya.
Anak akan melihat dan mencontoh orangtuanya tentang cara berbicara, bergaul dan menyapa orang lain, jadilah role model yang baik sehingga nantinya anak bisa bergaul bersama teman-temannya dengan baik.
Jika anak kurang percaya diri dalam bergaul dengan teman-temannya maka segera atasi, jangan dicueki saja karena dikhawatirkan rasa tidak percaya diri akan terus ada hingga dewasa.
Buatlah suasana keluarga yang terbuka antara orang tua dan anak, orang tua memiliki tanggung jawab besar pada anak, ajaklah anak berkomunikasi dan bercanda.
Jika anak ingin curhat, maka berikan anak waktu yang banyak untuk berbicara mengeluarkan isi hatinya. Dengan begitu, anak nantinya akan terbuka pada orang tuanya, serta berani untuk bertanya dan mengelurkan pendapatnya.
Jika anak ingin bergabung dengan klub futsal, sekapbola, basket, dll maka jangan dilarang, justru orang tua harus mendorong/menyemangatinya karena anak nantinya akan memiliki banyak teman.
loading...
5. Dorong Anak Punya Rasa Ingin Tahu yang Besar
Pada dasarnya, semua anak-anak mempunyai rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang kuat. Saat melihat sesuatu yang baru menurutnya, maka anak akan banyak bertanya.
Selain itu, anak juga sangat antusias untuk mencoba berbagai hal baru, seperti memotong kertas dengan gunting, mewarnai, dll. Hal ini bagus, hendaknya Anda mendorong anak untuk memunculkan rasa antusias dan ingin tahunya.
Seorang ilmuwan besar dunia, Albert Einstein konon mengatakan bahwa kesuksesannya tersebut bisa diperoleh bukan lantaran kejeniusan, tapi karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
Oleh karena itu, khusus Anda sebagai oang tua, hendaknya bahagia ketika memiliki anak yang suka bertanya.
Walaupun mungkin cukup merepotkan karena anak sering bertanya, tapi jangan merespon pertanyaan anak dengan marah-marah atau respon negatif lainnya.
6. Tumbuhkan Kemampuan Berpendapat Anak Sejak Dini
Seringkali orang tua yang otoriter tidak mau mendengarkan pendapat anak, ini sebuah kesalahan besar.
Justru ketika anak bisa mengeluarkan pandapatnya sendiri menandakan dirinya cerdas dan mampu berpikir dengan baik.
Orang tua seharusnya mendorong anak untuk sering-sering mengeluarkan pendapatnya, hal ini akan melatih kecerdasannya sejak dini.
Berikan respon positif ketika anak mengeluarkan pendapatnya, berikan pujian/penghargaan dan jangan mencelanya.
7. Berikan Pujian
Berikan pujian ketika anak melakukan sesuatu yang baik, sehingga anak akan bahagia dan selalu semangat untuk melakukan hal baik tersebut.
Selain itu, memuji anak akan dapat meningkatkan kecercayaan dirinya, jika anak melakukan hal yang baik maka berikanlah pujian, jangan diam saja.
Jangan sampai orang tua tidak perhatian terhadap anak. Anak yang sejak kecil tidak dipedulikan oleh orang tuanya nantinya akan cenderung minder saat bergaul dengan teman-temannya.
Anda tidak harus sering-sering memberikan pujian pada anak. Intinya, berikan pujian saat itu diperlukan. Pujian secara proporsional akan meningkatkan motivasi/semangat anak.
8. Saling Terbuka
Orang tua harus dekat dengan anak, buatlah anak nyaman berada di sisi orang tuanya. Sehingga ketika ada sesuatu, anak mau terbuka pada orang tuanya.
Dengan menampakan sikap saling terbuka antara orang tua dan anak, ini sangat bagus karena orang tua dapat mengetahui kondisi anak secara pasti.
Orang tua dapat mengetahui hal-hal yang membuat anak senang maupun sedih, orang tua juga dapat mengetahui sifat anak.
Jangan sampai anak tertutup pada orangtuanya, dimana anak enggan untuk menceritakan apa yang dialaminya sehari-hari.
Agar anak mau terbuka, hindari kata-kata yang menghakimi dan merendahkan anak. Sebaliknya, orang tua memberikan ucapan-ucapan yang memotivasi anak.
Ajak anak ngobrol secara teratur, topik pembicaraan bisa apa saja, termasuk sesekali bergurau. Rutin mengobrol dengan anak, akan membuat anak lebih mudah terbuka kepada orang tuanya.
Selain itu agar orang tua dekat dengan anak, maka jadilah orang tua yang mau mendengarkan keluhan-keluhan anak. Hal ini akan membuat anak merasa diperhatikan sehingga dirinya akan lebih terbuka kepada orang tuanya.
Loading...
Tulisan Terkait: