Kecerdasan emosional bisa dikatakan kemampuan untuk memahami, mengelola dan
mengontrol emosi diri sendiri, serta kemampuan menerima dan menilai emosi
orang lain. Kecerdasan emosional berhubungan dengan beberapa kemampuan
seperti:
- Kepandaian dalam mengelola perasaan.
- Kepandaian dalam menjaga mood (suasana hati) agar selalu baik.
- Kepandaian untuk membaca suasana hati orang lain dengan melihat raut wajahnya.
- dll.
Dewasa ini, orang-orang menyadari bahwa kecerdasan emosional (EQ) tidak kalah
penting dibandingkan kecerdasan intelektual (IQ). Dimana para ahli menjelaskan
bahwa kecerdasan emosional berkontribusi besar terhadap kesuksesan hidup.
Beberapa kunci utama dari kecerdasan emosional seseorang yaitu bisa menyadari
dan mengelola emosi diri sendiri, peka terhadap emosi dan kondisi orang lain,
dan bisa menajemen emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.
Jangan bersedih dan putus asa jika Anda memiliki masalah dalam kemampuan EQ,
dimana Anda tetap bisa meningkatkan kecerdasan emosional asalkan punya tekad
yang kuat. Orang dengan EQ tinggi biasanya sangat mudah untuk membangun relasi
dengan orang-orang. Tingkat EQ yang tinggi membuatnya sangat mudah untuk bisa
mengenali emosi diri sendiri dan orang lain.
Orang dengan EQ tinggi sangat cakap dalam kontrol atau pengendalian diri. Itu
artinya meningkatkan kontrol diri atau pengendalian diri dapat meningkatkan
kecerdasan emosional seseorang. Anda harus melatih diri untuk bisa bertindak
dan merespon dengan tepat dalam setiap situasi.
Seperti saat sedang emosi atau marah yang memicu Anda untuk melakukan hal-hal
di luar kewajaran, seperti memukul meja saat di kantor (di tengah-tengah orang
banyak). Dalam situasi seperti itu Anda harus melatih untuk mengendalikan
diri, kendalikan diri agar tidak melakukan hal yang buruk atau berbahaya.
Melatih agar bisa mengontrol diri dengan baik tidak bisa dilakukan dalam
sehari atau seminggu, tapi ini adalah proses yang panjang dan butuh waktu yang
lama. Karena yang namanya merubah kebiasaan itu tidak bisa secara instan,
apalagi jika Anda termasuk orang yang tempramental maka butuh usaha keras dan
proses panjang untuk menjadi orang yang cakap dalam mengontrol diri.
Cobalah menyalurkan emosi Anda ke dalam suatu aktivitas yang positif, salah
satunya berolahraga. Jika Anda merupakan orang yang mudah marah, lakukan
olahraga yang bisa menguras energi Anda seperti jogging 30 menit, sprint, push
up, angkat beban, dll. Ini membuat energi Anda tersalurkan ke hal yang
positif.
Jika energi tidak tersalurkan melalui aktivitas-aktivitas fisik, biasanya
membuat jiwa bawaannya ingin marah-marah. Banyak orang yang awalnya suka
marah-marah, setelah rutin berolahraga tidak lagi menjadi orang yang
temprament, selain itu sikapnya juga lebih tenang. Itu karena
berolahraga dapat meningkatkan mood (suasana hati).
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membuat mood lebih baik.
Olahraga seperti mengangkat beban atau berlari dapat meningkatkan kesehatan
mental dan meredakan kecemasan berlebihan. Ada juga hasil penelitian yang
menyebutkan bahwa orang-orang yang rutin berolahraga lebih puas dan bahagia
dengan hidup mereka daripada orang-orang yang tidak/jarang berolahraga.
American Psychological Association (APA) menyebutkan bahwa berolahraga
membantu jiwa merasa lebih bahagia. Dimana banyak ahli yang menyebutkan adanya
keterkaitan kuat antara aktivitas olahraga dan suasana hati, bahkan lima menit
setelah berolahraga seseorang akan merasakan efek peningkatan mood.
Suasana hati yang baik membuat Anda akan lebih mudah mengendalikan diri,
menarik napas dalam-dalam dapat membantu menenangkan jiwa. Kegiatan rutin
berolahraga juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan jiwa yang lebih
tangguh. Orang yang punya rasa percaya diri yang baik biasanya memiliki
tingkat EQ tinggi.
Selain itu beroahraga dapat meminimalisir munculnya rasa stres, ini sangat
penting karena sering terkena stres dapat menurunkan tingkat EQ. Rutin
berolahraga juga dapat membantu tidur lebih nyenyak dan berkualitas, ini
sangat baik untuk kesehatan mental dan kecerdasan emosional Anda.
Miliki Motivasi Tinggi. Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi
biasanya memiliki jiwa bermotivasi tinggi, rasa semangat menghiasi
kehidupannya sekalipun sedang mengalami situasi sulit. Oleh karena itu, Anda
harus punya jiwa dengan semangat tinggi dan tidak mudah putus asa saat keadaan
tidak berjalan sesuai keinginan.
Saat menghadapi situasi sulit yang memberatkan mungkin Anda merasa frustasi
dan putus asa. Mulai sekarang jadilah orang kuat dan terus melatih diri
(mental) agar selalu tahan dalam menghadapi segala situasi. Orang-orang dengan
kecerdasan emosional tinggi memperoleh kemampuannya tersebut dengan
perjuangan, mereka adalah orang-orang yang termotivasi untuk selalu
meningkatkan kualitas diri dan ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari hari
ke hari.
Oleh karena itu, jika ingin punya kecerdasan emsional tinggi maka perlu usaha
keras, ketegaran jiwa, sifat pantang menyerah, dan bersabar dalam upaya
memperbaiki diri. Lalu tumbuhkan kemampuan berempati.
Tingkatkan Kemampuan Berempati. Kemampuan berempati maksudnya bukan
hanya sekedar bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, tetapi juga
kemampuan untuk memahami sudut pandang dan cara pikir orang lain. Ini bukan
berarti Anda harus setuju pada sudut pandang orang lain, tapi kemampuan ini
sangat membantu Anda untuk memahami penyebab seseorang bertindak atau berkata
suatu hal.
Loading...
Perlu kritis dalam berpikir (critical thinking), jangan sampai Anda
selalu percaya pada setiap informasi/berita yang datang dan menyebarkannya
tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu. Orang yang mudah termakan
informasi hoax biasanya punya tingkat EQ yang rendah. Biasakan untuk mengecek
kebenaran setiap informasi yang datang, jangan langsung percaya.
Memang cukup melelahkan, butuh usaha dan energi untuk mengecek kebenaran suatu
berita, tapi membiasakan hal ini dapat membuat diri Anda terlatih untuk
menahan diri, berusaha dan bersabar. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi
biasanya mampu menahan diri dari mempercayai maupun menyebarkan berita yang
tidak jelas. Mereka tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita hoax.
Adapun orang-orang yang mudah emosi dan terprovokasi karena termakan berita
hoax biasanya punya tingkat EQ rendah.
Hilangkan kebiasaan mudah berprasangka buruk pada orang lain, buang jauh-jauh
sifat seperti itu. Jangan mudah menyalahkan orang lain. Hal ini juga masih
berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis, sebelum berpikir dan bertindak
yang tidak-tidak sehingga akhirnya merugikan orang lain maupun diri sendiri,
cobalah untuk melakukan critical thinking karena jika Anda sampai salah dalam
menuduh orang lain maka Anda sendiri yang malu jadinya.
Hindari bersikap reaktif berlebihan, saat menghadapi sesuatu yang
mengguncang hati dan pikiran Anda, hal pertama yang harus dilakukan adalah
mencoba menenangkan diri. Tenangkan hati dan pikiran sehingga Anda bisa
berpikir jernih. Tahan (kontrol) diri saat menghadapi situasi yang
menyebalkan, jangan sampai Anda melakukan reaksi yang bodoh dan merugikan.
Biasakan untuk kontrol diri dari reaktif berlebihan, ini merupakan kemampuan
orang-orang ber-EQ tinggi.
Cobalah melatih kecerdasan emosional dengan cara berusaha membuat pikiran
tetap tenang dan rileks saat jiwa dilanda kemarahan. Latihan ini butuh proses
atau waktu yang panjang, apalagi jika Anda selama ini termasuk orang yang
tempramen, maka butuh waktu lama dan usaha sungguh-sungguh untuk mencapainya.
Beberapa tips untuk membantu meredakan marah yaitu menarik napas dalam-dalam,
bisa juga sambil menejamkan mata, selain itu jika memungkinkan ambil posisi
rebahan karena sangat efektif untuk meredakan marah.
Tingkat EQ yang tinggi tidaklah bisa diproleh dalam waktu singkat, akan
tetapi ini sebuah proses yang berlangsung perlahan-lahan dan butuh kemauan
yang kuat untuk bisa memperolehnya. Ini adalah tentang bagaimana Anda bisa
mengenali emosi diri sendiri, bisa memotivasi diri sendiri, bisa mengenali
emosi orang lain, dan bisa berempati terhadap situasi sosial di lingkungan
sekitar.
Melatih kecerdasan emosional berarti melatih jiwa Anda, merubah kebiasaan Anda
menjadi lebih baik, ini juga termasuk melatih hati dan pikiran Anda, bagaimana
Anda menangani situasi yang tampaknya tidak menyenangkan, atau bagaimana jiwa
Anda merespon sikap orang lain yang Anda pandang buruk.
EQ tinggi tidak bisa diperoleh hanya dalam semalam, tapi dengan bertambahnya
usia seharusnya kecerdasan emosional juga meningkat karena semakin banyak
pengalaman hidup yang dirasakan. Nah, tinggal bagaimana Anda sendiri, apakah
Anda mau mengambil pelajaran dari berbagai pengalaman hidup yang pernah
terjadi?
Untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik, maka jangan biarkan emosi
negatif berkembang di dalam jiwa Anda. Anda harus peka, jika ada pikiran dan
perasaan negatif maka buanglah jauh-jauh. Selain itu jangan bebani pikiran
dengan sesuatu yang tidak-tidak. Orang-orang dengan EQ tinggi sangat pandai
dalam memanajemen pikiran dan perasaan mereka.
Juga manfaatkan faktor eksternal untuk membantu Anda tetap fresh dan tenang,
seperti membasuh wajah dengan air segar saat cuaca panas sekali, beraktivitas
olahraga di pagi hari, minum teh di sore hari sambil rileks, dll.
Aktivitas-aktivitas tersebut bisa membantu pikiran Anda tetap fresh dan
jernih.
Kecerdasan emosional juga berarti kemampuan untuk bangkit dari kesulitan, ini
adalah tentang kemampuan menjaga pikiran dan perasaan saat menghadapi situasi
sulit. Orang-orang dengan EQ tinggi selalu mampu berpikir positif, alih-alih
menyerah dan putus asa terhadap masalah kehidupan yang dihadapi justru mereka
terus berusaha memecahkan masalah tersebut.
Itu karena mereka sudah terlatih untuk mengontrol pikiran dan perasaan ke arah
yang positif, sehingga mereka mampu menyadari bahwa tidak ada gunanya
menyerah, mengeluh bahkan ngamuk-ngamuk. Pikiran mereka hanya fokus, fokus dan
fokus mencari cara untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, mereka mampu
memfokuskan pikiran dan tindakan pada hal-hal yang penting.
Berbeda dengan orang ber-EQ rendah, yang cepat sekali ngamuk-ngamuk saat
menghadapi situasi sulit, padahal seharusnya dia fokus untuk mencari cara
mengatasinya permasalahan. Tanamkan JIWA OPTMIS di dada karena itu bekal super
penting dalam menjalani kehidupan.
Hal lain yang perlu dilatih:
- Jadilah orang yang ekspresif, Anda harus punya kemampuan yang baik dalam mengungkapkan perasaan diri sendiri (ini bukan hanya tentang percintaan tapi kehidupan sehari-hari secara umum). Anda juga harus bisa peka terhadap kondisi dan perasaan orang lain, dengan melihat raut wajah dan gerak geriknya.
- Latih diri agar tidak berlebihan dalam menggunakan gadget (seperti untuk bermain game, sosial media, nonton youtube dll) karena terlalu lama berhubungan dengan gadget dapat merusak perasaan Anda, merusak kehidupan sosial di dunia nyata, menurunkan kemampuan membaca emosi, selain itu waktu terlalu banyak terbuang percuma yang menyebabkan keadaan semakin buruk.
- Sediakan waktu (tidak perlu banyak-banyak) untuk merenungkan perjalanan hidup Anda dan kemajuan yang telah dicapai.
Tanda Anda punya kecerdasan emosional (EQ) tinggi:
- Anda tidak mudah reaktif (ketriger) maupun baper terhadap omongan orang lain, sekalipun omongan mereka kurang baik atau bahkan memang disengaja menyerang Anda.
- Anda sering melihat situasi sulit atau pekerjaan berat sebagai tantangan, dimana Anda punya jiwa tangguh dan tidak mudah frustasi.
- Anda pandai membaca situasi atau perasaan orang lain.
- Anda pandai menempatkan diri pada posisi orang lain.
- dll.
Loading...
Tulisan Terkait: