10 Tanda Anak Terlalu Manja, Ini Cara Mengatasinya!


Menyayangi anak tentu kewajiban semua orang tua, tapi walau begitu rasa sayang harus pada tempatnya.

Jangan sampai anak selalu dituruti minta ini-itu hanya karena ‘sayang’. Anak yang permintaannya selalu dituruti bisanya akan manja dan cenderung cengeng.

Jika anak meminta sesuatu yang tidak-tidak, maka orangtua harus tegas untuk tidak memenuhi permintaan anak yang aneh-aneh, sembari juga memberi pengertian pada anak.

Ilustrasi Anak Manja
Ilustrasi Anak Manja | Photo credit: Gettyimages.com | Jupiterimages

Jangan dibiarkan jika anak sudah terlalu manja, perlu diatasi. Berikut tanda-tanda anak mulai terlalu manja:

Suka Mengamuk
Jika anak sudah terlalu manja umumnya cepat mengamuk saat kemauannya tidak dituruti. Hal ini karena kesalahan pola asuh sebelumnya, dimana keinginan anak selalu dituruti sehingga menjadi kebiasaan.

Orang tua perlu tegas untuk menolak permintaan yang aneh-aneh dari anak. Hal ini harus diterapkan sejak dini.

Jika kemauan anak selalu dituruti alhasil anak menjadi manja, saat kemauannya tidak dipenuhi anak akan ngamuk-ngamuk seperti teriak-teriak, melempar barang, dsb.

Sering Menolak Makanan
Anak tidak mau makan makanan yang sudah disiapkan, terpaksa orangtua menyediakan makanan lain yang diminta anak. Kejadian ini jika sekali-dua kali masih wajar, tapi jika anak selalu rewel memaksa makanan diganti maka jangan dituruti.


Tidak Mau Melakukan Sendiri
Dengan bertambahnya usia, seharusnya anak sudah mulai belajar untuk makan sendiri, bermain sendiri, tidur sendiri, dsb.

Anak suka ngambek untuk terus minta dilayani dalam melakukan berbagai hal (padahal seharusnya anak sudah bisa melakukan sendiri), ini menandakan anak sudah terlalu manja.

Ciri-ciri lainnya anak terlalu manja:
  • Marah ketika mendapatkan hukuman akibat kesalahannya sendiri dan tidak mau meminta maaf. Ini karena anak dari kecil terlalu dimanja dan tidak pernah ditegur ketika salah.
  • Anak manja tidak pernah puas atas apa yang dimilikinya, jika melihat barang milik orang lain maka dia akan memaksa untuk menginginkan barang tersebut.
  • Susah untuk disuruh mengerjakan tugas mudah seperti membereskan mainan, merapihkan buku, meletakan sepatu di rak sepatu, dsb.
  • Malas makan sendiri, selalu ingin disuapi. Padahal dia seharusnya sudah bisa makan sendiri.
  • Anak manja biasanya susah sekali untuk mau berbagi mainan atau makanan. Saat anak memasuki usia 4 tahun, seharusnya sudah mulai bisa memahami tentang saling berbagi.
  • Tidak tahu batasan. Ketika menginginkan sesuatu dan mendapatkannya, ia akan meminta hal lainnya dan harus dituruti.
  • Anak manja cenderung suka mengamuk. Untuk bayi, ini masih wajar karena belum memiliki kemampuan berkomunikasi. Tapi jika anak berusia lebih dari 5 tahun, suka mengamuk sebagai senjata agar keinginannya dituruti, maka ini tidak wajar.
  • Anak manja tidak mampu membedakan antara orangtua dan orang dewasa lainnya, dia ingin semua orang mendengarkannya setiap saat. Ini adalah sifat yang buruk.
  • Anak manja umumnya kesulitan untuk bisa menghormati orang lain (baik itu yang lebih tua atau lebih muda darinya), itu karena anak manja menganggap dirinya segalanya, hanya dirinya saja yang penting sehingga cenderung mau menang sendiri dan tidak merasa peduli dengan orang di sekitarnya.

Cara Mengatasi Anak Terlalu Manja

Memanjakan anak sebenarnya boleh dan bahkan perlu dilakukan, tapi harus ada batasannya.

Penuhi kebutuhan anak, belikan anak barang-barang yang dipelukannya, ajaklah anak jalan-jalan saat weekend, tapi saat anak meminta yang aneh-aneh jangan dituruti (orang tua harus tegas).

Anak-anak yang terlalu dimanja oleh orang tua, tidak akan terbiasa dengan yang namanya kerja keras, sehingga mudah sekali menyerah saat menemui kesulitan. Anak juga sulit sekali mandiri.

Dua KUNCI untuk mengatasinya yaitu memberikan kasih sayang sehingga anak merasa nyaman, dan menerapkan disiplin.

Terkadang anak terlihat sangat manja dan suka mencari perhatian karena memang sang anak kurang mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya, kalau hal ini tentu 100% kesalahan ada pada orangtua. Adapun jika anak telah mendapatkan kasih sayang yang mencukupi, maka setelah itu perlu adanya penerapan disiplin.

Dibuatnya aturan keluarga dan penerapan disiplin hendaknya dilakukan sejak dini. Orangtua harus konsisten, ketika anak meminta suatu yang aneh-aneh dan Anda mengatakan tidak bisa menurutinya, lalu anak merengek, Anda tetap harus konsisten dengan keputusan Anda.

Jangan biarkan anak menganggap rengekan sebagai senjata ampuh agar keinginannya dituruti orang tua. Jika Orangtua tidak konsisten, bukan tidak mungkin anak akan merengek lebih kencang jika permintaan-permintaan dia selanjutnya tidak dituruti.

Rengekan anak jangan sampai mengubah keputusan Anda menuruti keinginan anak yang aneh-aneh.

Bila anak menangis, maka biarkan saja, saat kondisi tenang barulah bicara baik-baik pada anak tentang penyebab permintaannya tidak dipenuhi.

Orang tua harus piawai dan bersabar dalam memberikan penjelasan kepada anak, ini akan membantu anak mengerti tentang keadaan yang sedang terjadi.

Loading...

Libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial, sehingga anak akan mulai belajar untuk berkomunikasi, saling membantu, kerjasama, dan mengontrol egonya. Mungkin awalnya anak akan menolak, tapi jangan putus asa, di waktu berikutnya ajak terus dan motivasi anak agar mau ikut kegiatan-kegiatan sosial, ajak anak secara perlahan (jangan memaksa).

Terkadang anak terlalu manja dan mau menang sendiri, karena anak belum mengerti bahwa itu buruk. Nah, orangtua harus mengajarkan pada anak mana yang baik dan buruk. Ajarkan anak bagaimana cara bersikap yang benar.

Beberapa contoh kalimat yang bagus diucapkan pada anak:
  • “Bunda Sayang Kamu.”
  • “Maaf, Bunda yang salah.”
  •  “Kakak sudah besar. Jadi, mulai sekarang Kakak bisa mandi sendiri, ya.”
  • “Bunda sayang sama kamu, makanya kamu Bunda larang.”
  • “Ayo siapa yang paling cepat memakai sepatu, Ayah atau Kakak?”
  • “Bunda tetap mencintaimu meski kadang Kamu melakukan kesalahan."
  • Dsb. (ucapkan kalimat-kalimat yang memotivasi dan mendidik anak)

Harus sering memeluk anak. Penelitian menemukan bahwa pelukan orangtua pada anak bermanfaat besar bagi anak, seperti memperkuat kekebalan tubuh anak dan mempererat hubungan batin antara Ibu dan anak. Pelukan menjadi sangat diperlukan saat anak mengalami kondisi yang berat/menyedihkan, hal ini menjadikan anak merasa disayang. Pelukan ini khususnya sangat penting dilakukan untuk menghadapi anak manja.

Saat anak mencari perhatian dengan cara merengek, maka jangan menggubrisnya dan jangan pula memarahinya. Biarkan saja hingga anak capek sendiri dengan kelakukannya itu. Adapun jika memarahinya justru akan menambah masalah, rengekan anak akan semakin parah. Di waktu luang, ajarkan anak cara memanggil yang benar untuk mendapatkan perhatian orang tua.

Anak sering ngambek saat menginginkan sesuatu. Jangan dibiasakan anak-anak mendapatkan segala hal dengan mudah. Tak ada salahnya mencoba melatih anak untuk bekerja keras saat ingin mendapatkan sesuatu. Terapkan hal ini, maka anak akan mengetahui bahwa untuk mencapai sesuatu perlu adanya usaha.

Kedisiplinan perlu diterapkan sejak dini agar anak tidak terlalu manja. Buat aturan yang harus dipatuhi semua anggota keluarga, seperti waktu menyikat gigi, waktu tidur malam, waktu bangun tidur, waktu sarapan, batasan waktu menonton TV, dsb.

Harus ada KESEIMBANGAN antara kasih sayang dan disiplin. Orangtua harus konsisten untuk menegakan aturan yang telah dibuat, ini penting untuk proses pendisiplinan anak, orang tua juga harus memberikan contoh yang baik untuk anak.

Loading...

Tulisan Terkait: