Orang tua tidak hanya bertugas untuk memberi makan anak, ada satu tugas yang jauh lebih penting...
Apa itu?
Menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Photo credit: Istockphoto.com | ZoneCreative
Seorang anak yang tumbuh tidak percaya diri (apalagi jika dari kecil sudah sering dimarahi) maka sang anak saat dewasanya akan mengalami gangguan psikis dan kesulitan bersaing dengan orang-orang.
Percaya diri adalah pondasi terpenting untuk seorang manusia. Anak yang tidak percaya diri akan sangat kesulitan bergaul dengan teman sebayanya.
Rasa percaya diri harus ditumbuhkan sejak kecil. Berikut berbagai tips untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak:
1. Ajarkan Anak untuk Mencintai Dirinya Sendiri
Setiap anak diciptakan dengan keunikannya masing-masing, juga setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Peran orang tua adalah menggali potensi yang dimiliki anak. Dorong anak untuk mencintai dirinya sendiri, yakinkan dia bahwa setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing yang harus diasah.
Dengan menyadari kelebihan yang dimilikinya maka anak akan dapat mencintai dirinya sendiri, hal ini nantinya menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Kesalahan banyak orang tua adalah sering memukul dan membentak anak, hal ini membuat anak ketakutan dan merasa tidak ‘diingini’ orang tuanya. Ini kesalahan fatal!!
2. Rutin Berbincang-Bincang dengan Anak
Sediakan waktu berkualitas untuk mengobrol dengan anak. Hubungan yang dekat antara anak dan orang tua berkaitan dengan tingginya rasa percaya diri anak. Selain itu anak akan lebih sayang pada orang tuanya.
Jika anak mendapatkan pengalaman buruk di sekolah seperti diejek teman-temannya, maka orang tua menjadi tempat curhat sang anak.
Selalu tanyakan pada anak tentang pengalaman sekolahnya hari ini, biarkan anak bercerita sesuka hatinya, dan orang tua harus memperhatikannya dengan antusias.
3. Hindari Melakukan Kekerasan
Hindari sebisa mungkin tindakan memarahi bahkan memukul karena akan sangat menyakiti anak. Anak yang sering dimarahi dan dipukul akan ‘down’ dan merasa tidak percaya diri.
Jika anak melakukan hal yang kurang baik, usahakan untuk tidak mengatakan ucapan-ucapan negatif seperti memaki, menyumpahi, dll.
Cukup dengan menasehatinya atau menegurnya dengan tegas jika kesalahan yang dilakukan anak sudah keterlaluan.
Saat anak mendengar sesuatu yang berbau negatif tentang dirinya, anak akan merasa buruk tentang dirinya sendiri.
4. Edukasi Tentang Bully
Sangat penting untuk mengedukasi anak agar menghindari yang namanya kegiatan bullying. Beritahu anak untuk menghindari segala bentuk bully, sehingga anak tidak menjadi korban ataupun pelakunya.
Orang yang terkena bullying atau pelaku bullying dilaporkan oleh para ahli akan beresiko tinggi mengalami masalah sosial saat dewasanya.
Ajarkan anak untuk melapor kepada orang tua atau guru jika terjadi kegiatan bullying. Kepercayaan diri seorang anak sangat dipengaruhi oleh dukungan orang tuanya.
5. Kembangkan Bakat Anak
Perhatikan bakat atau kelebihan yang dimiliki anak, bantu anak untuk mengasah kelebihan yang dimilikinya.
Jika anak merasa tidak memiliki kemampuan apapun, anak akan menjadi rendah diri. Bantu anak untuk mengembangkan hobinya, hal ini membutnya merasa senang dan di sisi lain akan menumbuhkan rasa percaya dirinya.
Masing-masing anak punya bakat dan minat yang berbeda, sehingga orang tua harus pintar-pintar menggali potensi anak.
6. Ajak anak untuk menyelesaikan masalah, hal ini membuat anak merasa ‘ada’ dan dibutuhkan, ini nantinya dapat memacu rasa percaya diri anak.
7. Ajak anak mengerjakan tugas-tugas rumah. Jika anak sudah mampu menyapu, mengepel, merapihkan tempat tidur, mencuci piring, dll maka hal ini dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.
8. Sejak dini latih anak untuk mengambil keputusan, ini untuk mengasah kepercayaan dirinya. Misalnya ingin menentukan tempat berlibur di akhir pekan, maka biarkan anak-anak mengeluarkan pendapatnya.
9. Hargai ide anak. Jika anak mengeluarkan ide, maka tugas orang tua adalah mendengarkan dan menghargai setiap ide yang disampaikan anak. Jangan meremehkannya karena mengakibatkan anak nantinya takut untuk menyampaikan pendapatnya di kemudian hari.
10. Jangan membanding-bandingkan anak, setiap anak mempunyai keunikannya masing-masing. Anak yang sering dibanding-bandingkan akan merasa tidak percaya diri.
11. Dorong anak untuk mengerjakan sendiri, seperti memakai baju, makan, merapihkan mainan dan pekerjaan lainnya yang sesuai umur anak. Rasa percaya diri anak muncul saat berhasil menyelesaikan tugas tanpa bantuan.
12. Jangan mudah memarahi anak, cukup menegurnya dengan baik saat anak melakukan kesalahan. Anak yang sering dimarahi akan takut untuk melakukan segala hal, dampaknya anak tidak berkembang dan tidak percaya diri.
Apa itu?
Menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Photo credit: Istockphoto.com | ZoneCreative
Seorang anak yang tumbuh tidak percaya diri (apalagi jika dari kecil sudah sering dimarahi) maka sang anak saat dewasanya akan mengalami gangguan psikis dan kesulitan bersaing dengan orang-orang.
Percaya diri adalah pondasi terpenting untuk seorang manusia. Anak yang tidak percaya diri akan sangat kesulitan bergaul dengan teman sebayanya.
Rasa percaya diri harus ditumbuhkan sejak kecil. Berikut berbagai tips untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak:
1. Ajarkan Anak untuk Mencintai Dirinya Sendiri
Setiap anak diciptakan dengan keunikannya masing-masing, juga setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Peran orang tua adalah menggali potensi yang dimiliki anak. Dorong anak untuk mencintai dirinya sendiri, yakinkan dia bahwa setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing yang harus diasah.
Dengan menyadari kelebihan yang dimilikinya maka anak akan dapat mencintai dirinya sendiri, hal ini nantinya menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Kesalahan banyak orang tua adalah sering memukul dan membentak anak, hal ini membuat anak ketakutan dan merasa tidak ‘diingini’ orang tuanya. Ini kesalahan fatal!!
2. Rutin Berbincang-Bincang dengan Anak
Sediakan waktu berkualitas untuk mengobrol dengan anak. Hubungan yang dekat antara anak dan orang tua berkaitan dengan tingginya rasa percaya diri anak. Selain itu anak akan lebih sayang pada orang tuanya.
Jika anak mendapatkan pengalaman buruk di sekolah seperti diejek teman-temannya, maka orang tua menjadi tempat curhat sang anak.
Selalu tanyakan pada anak tentang pengalaman sekolahnya hari ini, biarkan anak bercerita sesuka hatinya, dan orang tua harus memperhatikannya dengan antusias.
3. Hindari Melakukan Kekerasan
Hindari sebisa mungkin tindakan memarahi bahkan memukul karena akan sangat menyakiti anak. Anak yang sering dimarahi dan dipukul akan ‘down’ dan merasa tidak percaya diri.
Jika anak melakukan hal yang kurang baik, usahakan untuk tidak mengatakan ucapan-ucapan negatif seperti memaki, menyumpahi, dll.
Cukup dengan menasehatinya atau menegurnya dengan tegas jika kesalahan yang dilakukan anak sudah keterlaluan.
Saat anak mendengar sesuatu yang berbau negatif tentang dirinya, anak akan merasa buruk tentang dirinya sendiri.
4. Edukasi Tentang Bully
Sangat penting untuk mengedukasi anak agar menghindari yang namanya kegiatan bullying. Beritahu anak untuk menghindari segala bentuk bully, sehingga anak tidak menjadi korban ataupun pelakunya.
Orang yang terkena bullying atau pelaku bullying dilaporkan oleh para ahli akan beresiko tinggi mengalami masalah sosial saat dewasanya.
Ajarkan anak untuk melapor kepada orang tua atau guru jika terjadi kegiatan bullying. Kepercayaan diri seorang anak sangat dipengaruhi oleh dukungan orang tuanya.
5. Kembangkan Bakat Anak
Perhatikan bakat atau kelebihan yang dimiliki anak, bantu anak untuk mengasah kelebihan yang dimilikinya.
Jika anak merasa tidak memiliki kemampuan apapun, anak akan menjadi rendah diri. Bantu anak untuk mengembangkan hobinya, hal ini membutnya merasa senang dan di sisi lain akan menumbuhkan rasa percaya dirinya.
Masing-masing anak punya bakat dan minat yang berbeda, sehingga orang tua harus pintar-pintar menggali potensi anak.
6. Ajak anak untuk menyelesaikan masalah, hal ini membuat anak merasa ‘ada’ dan dibutuhkan, ini nantinya dapat memacu rasa percaya diri anak.
7. Ajak anak mengerjakan tugas-tugas rumah. Jika anak sudah mampu menyapu, mengepel, merapihkan tempat tidur, mencuci piring, dll maka hal ini dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.
8. Sejak dini latih anak untuk mengambil keputusan, ini untuk mengasah kepercayaan dirinya. Misalnya ingin menentukan tempat berlibur di akhir pekan, maka biarkan anak-anak mengeluarkan pendapatnya.
9. Hargai ide anak. Jika anak mengeluarkan ide, maka tugas orang tua adalah mendengarkan dan menghargai setiap ide yang disampaikan anak. Jangan meremehkannya karena mengakibatkan anak nantinya takut untuk menyampaikan pendapatnya di kemudian hari.
10. Jangan membanding-bandingkan anak, setiap anak mempunyai keunikannya masing-masing. Anak yang sering dibanding-bandingkan akan merasa tidak percaya diri.
11. Dorong anak untuk mengerjakan sendiri, seperti memakai baju, makan, merapihkan mainan dan pekerjaan lainnya yang sesuai umur anak. Rasa percaya diri anak muncul saat berhasil menyelesaikan tugas tanpa bantuan.
12. Jangan mudah memarahi anak, cukup menegurnya dengan baik saat anak melakukan kesalahan. Anak yang sering dimarahi akan takut untuk melakukan segala hal, dampaknya anak tidak berkembang dan tidak percaya diri.
Loading...
Tulisan Terkait: