Laman

Batasi Penggunaan Gadget pada Anak dan Remaja, Ini Alasannya


Para ahli telah mewanti-wanti mengenai dampak buruk anak-anak dan remaja yang kecanduan perangkat digital. Perangkat digital bisa berupa smartphone, TV, komputer, laptop, tablet, konsol game dll.

Di era digital orangtua harus pintar-pintar menangani permasalahan ini, orangtua harus punya strategi untuk mencegah anak kecanduan perangkat digital. Bahaya kecanduan perangkat digital sama buruknya dengan kecanduan obat-obatan terlarang.

Anak Bermain Gadget
Anak Bermain Gadget | Photo credit: istockphoto.com|Maica

Banyak penelitian dan tinjauan ilmiah mengenai dampak buruk dari akibat sering terpapar layar perangkat digital, yang rentan terhadap bayi, anak-anak dan remaja. Para ilmuwan mencari tahu apakah paparan penggunaan layar digital secara intens mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental. 

Beberapa penelitan telah menunjukan bahwa berjam-jam menggunakan dan melihat layar gadget berpotensi berbahaya, padahal kebiasaan seperti ini menjadi sesuatu yang umum pada anak-anak saat ini. Disebutkan bahwa paparan layar digital punya keterkaitan pada beberapa masalah seperti kecemasan, depresi, kebugaran fisik yang rendah, kurang tidur, obesitas, masalah penglihatan dan lainnya.


Membatasi anak bermain gadget bertujuan untuk:
  1. Meningkatkan kualitas tidur anak
  2. Meningkatkan kebugaran fisik
  3. Meningkatkan perkembangan kognitif dan sosial.
  4. Memperbaiki kontrol emosi anak.

Pedoman dari beberapa negara barat menyebutkan bahwa:
  1. Anak-anak usia di bawah dua tahun harus dihindarkan dari paparan gadget.
  2. Anak-anak usia 3-5 tahun juga hendaknya dihindarkan dari paparan gadget. Jika tidak memungkinkan maka batasan maksimal satu jam per hari.
  3. Anak-anak usia 6-17 tahun harus dibatasi bermain gadget maksimal dua jam per hari. Dikecualikan jika penggunaan gadget untuk keperluan edukasi atau sekolah.

Ada banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan anak untuk mengisi waktunya, diantaranya anak perlu melakukan aktivitas fisik yang mencukupi dalam setiap harinya, lalu belajar di rumah dan mengerjakan PR, bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan dan aktivitas lainnya. Sebenarnya boleh-boleh saja anak bermain gadget, tapi jangan sampai aktivitas anak hanya itu saja seharian, ada jenis aktivitas lain yang perlu dilakukan anak.

Orangtua perlu bergerak aktif agar jangan sampai anak kecanduan main gadget, kalau sudah kejadian maka sangat repot nantinya, sangat sulit untuk memperbaiki kondisi anak yang sudah kecanduan game atau sosial media, dimana butuh usaha dan proses penjang, itu karena pikiran anak sepenuhnya sudah terarah ke sana.


Sebelum anak terlanjur kecanduan gadget, maka mulailah membatasi anak dari paparan gadget. Sebagian anak bahkan bermain gadget selama 6 jam atau lebih dalam sehari, jika orangtua bisa meminimalisirnya menjadi 4 jam, maka itu sudah bagus. Lebih bagus lagi jika anak main gadget maksimal 2 jam per hari, kecuali untuk keperluan belajar atau edukasi.

Kecanduan bermain gadget membuat anak tidak bersosialisasi dengan lingkungannya. Hal ini berbahaya karena jangan sampai anak tidak punya kemampuan berinteraksi yang baik, dimana kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang-orang disekitar berdampak buruk pada masa depan anak. 

Di masa depan anak akan sering bertemu orang-orang baru, sehingga kemampuan berbahasa dan pengalaman berinteraksi yang dimulai sejak kecil sangat diperlukan.

Anak-anak maupun remaja jangan sampai menjadi screen addict. Screen addict secara sederhana adalah kecanduan menatap layar (seperti smartphone, laptop dll). Paparan layar tersebut dalam waktu lama dapat menghambat kemampuan anak dalam berempati dan bersimpati, anak juga kehilangan gairah untuk bergabung dengan lingkungan sosialnya. Hal-hal seperti ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak (khususnya akan terlihat jelas saat usia remaja) seperti:
  1. Remaja mengalami perubahan perilaku.
  2. Remaja menjadi agresif dan mudah tersinggung.
  3. Remaja rentan mengalami kesepian, kecemasan bahkan depresi.
  4. Penurunan kemampuan dalam mengendalikan emosi.
  5. Kesulitan untuk berpikir jernih.
  6. Gangguan perubahan suasana hati yang ekstrim.
  7. Cenderung mengisolasi diri.

Loading...

Dengan begitu orangtua perlu berhati-hati, janganlah terlalu mengandalkan gadget karena beresiko tinggi anak kecanduann gadget. Dimana sebagian orangtua memberikan gadget untuk membuat Si Kecil tenang atau diam, alhasil anak sejak kecil bakal sering diberikan gadget.

Jikapun anak rewel, jangan mengandalkan gadget untuk membuatnya diam, cobalah berpikir dan buat strategi agar anak bisa tenang tanpa perlu diberikan gadget, Anda sebagai orangtua tentu sangat mengenal karakter anak Anda sendiri. Di zaman dulu belum ada gadget, tapi orangtua zaman dulu tetap bisa mengatasi kerewelan anak tanpa perlu bantuan perangkat elektronik. 

Jadi berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengandalkan gadget sebagai cara menenangkan anak, karena dikhawatirkan anak memainkan gadget secara berlebihan dan akhirnya kecanduan, dampak buruknya akan sangat terasa saat ia berusia remaja (seperti yang sudah disebutkan diatas). Sehingga memaparkan anak dengan gadget sejak kecil, itu sama saja dengan memasang bom waktu, hingga saat si anak berusia remaja barulah orangtua menyesal.

Orangtua harus menjadi role model yang baik untuk anak, dimana anak mencotoh orangtuanya. Maka dari itu orangtua harus membatasi penggunaan gadget untuk dirinya sendiri.

Hal yang sangat disayangkan, sebagian orangtua disaat momen-momen yang pas untuk mengobrol dan bercengkrama dengan anak, ternyata malah sibuk menggunakan gadget, ini kesalahan fatal.

Jika orangtua kecanduan gadget maka anak pun bakal kecanduan gadget. Jika kecanduan gadget telah menyerang anak, akibatnya anak akan rentan gelisah, sulit fokus, agresif, cenderung rewel dan beresiko memiliki masalah kesehatan fisik maupun mental.

Hal umum yang dikhawatirkan dari anak yang kecanduan gadget yaitu obesitas. Asyik bermain gadget membuat anak jarang bergerak, sehingga lebih sering duduk dan berbaring. Usia anak-anak adalah usia dimana seharusnya aktif bergerak dan bermain bersama teman-temannya di luar rumah, guna untuk perkembangan fisik dan mentalnya. Masalah obesitas jangan dianggap sepele karena memicu penyakit berbahaya.

Masalah mental juga perlu dikahwatirkan pada anak-anak yang kecanduan gadget karena dampaknya meningkatkan risiko depresi, sifat agresif, sulit fokus, gangguan kecemasan, kesepian, kepribadian bipolar dan lainnya.

Loading...