Laman

10 Hal Seharusnya Bisa Dilakukan Anak Umur 3 Tahun


Anak 3 tahun tentu terlihat lucu dan menggemaskan, disisi lain anak sudah cukup besar untuk bisa memperlihatkan kemampuannya, sehingga menyenangkan orang yang melihatnya.

Anak mulai jarang mengompol, anak juga semakin memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Anak 3 Tahun
Anak 3 Tahun | Photo credit: Rebeccaortonphotography.com

Berikut apa saja yang seharusnya terjadi saat anak berusia 3 tahun:

1. Anak Mulai Bisa Makan Sendiri

Memasuki usia 3 tahun, anak seharusnya sudah mulai makan sendiri, walaupun mungkin masih kacau, tapi anak pada masa-masa ini memiliki keinginan untuk makan sendiri.

Sebagai orang tua, dorong/motivasi anak agar terbiasa makan sendiri. Kurangi kebiasaan menyuapi anak, sehingga anak lebih terlatih untuk makan sendiri.

2. Pergi ke Toilet

Pada usia 3 tahun, umumnya akan mulai risih dengan yang namanya popok, anak akan melepas popoknya.

Pada masa ini, anak mulai dilatih untuk menggunakan toilet, apalagi jika anak sendiri yang meminta untuk menggunakan toilet, serta anak lebih memilih menggunakan celana dalam daripada popok.

Kesimpulan: Saat memasuki usia 3 tahun, seharusnya anak sudah berkurang menggunakan popok, dan sudah mulai bisa menggunakan toilet.


3. Ikut-Ikutan dalam Pekerjaan Rumah

Jangan remehkan anak usia 3 tahun, dirinya sudah mulai siap untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah (yang sesuai dengan usianya).

Misalnya menaruh mainan di keranjang, meletakan buku di tempatnya, dll. Bahkan anak saat melihat orang tuanya menyapu, akan ikutan-ikutan menyapu.

Sudah saatnya Anda memberikan tugas-tugas rumah untuk anak usia 3 tahun, tentu tugas-tugas yang sesuai dengan usianya.

4. Kemampuan dalam Bergaul

Orang tua akan melihat peningkatan dalam cara anak bergaul. Anak mulai belajar tentang saling mengasihi, berbagi mainan, bergantian tunggu giliran, dll.

Anak bergaul dengan teman sebayanya jauh lebih baik dibandingkan satu tahun yang lalu.

Hanya saja bukan berarti anak 3 tahun terbebas dari sifat “tidak ingin berbagi”. Orang tua perlu mengarahkannya tapi jangan terlalu memaksanya, butuh waktu agar anak bisa mengerti.

5. Peningkatan Kemampuan Emosional

Anak mulai memahami emosinya dan juga emosi orang lain, walaupun anak masih dalam tahap awal (latihan) mengendalikan emosi.

Anak seharusnya sudah mulai bisa memahami (menunjukan) beberapa jenis emosi, seperti kegembiraan, kemarahan, serius, becanda, ketakutan, kesedihan, dll.

Jika anak melihat sesuatu yang agak lucu, jangan kaget jika anak akan meresponnya dengan tertawa ngikik atau bahkan terbahak-bahak.

Sebaliknya, anak juga bisa merasa kecewa (karena sesuatu) sehingga Anda akan melihatnya mengeluarkan airmata.

Loading...

6. Perkembangan Akal

Anak mulai menguasai banyak kata, tapi belum bisa sepenuhnya lancar berbicara. Setidaknya ucapan (kalimat pendek) anak 3 tahun seharusnya sudah terdengar jelas.

Kemampuan akal anak semain berkembang. Saat akan pergi, anak mungkin akan bertanya “Mau ke mana?”.

Anak mulai mengenal waktu, seperti kapan berpakaian, kapan mandi, kapan makan, kapan tidur, dll.

Anak juga kemungkinan bisa membaca kondisi orang tunya, apakah orang tuanya sedang marah atau gembira.

Selain itu anak mulai memahami logika cerita, sehingga saat Anda bercerita mungkin anak akan sering bertanya.

7. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik anak akan terus berkembang, berikut hal yang umumnya mampu dilakukan anak 3 tahun:
  • Keseimbangan tubuh anak semakin baik. 
  • Anak seharusnya sudah bisa naik-turun tangga, bahkan mungkin dilakukannya dengan cepat.
  • Anak bisa menangkap bola dengan kedua tangannya.
  • Anak bisa memanjat dan berlari dengan baik.
  • Saat naik sepeda roda tiga, anak bisa menyeimbangkan gerakan tangan dan kakinya.
  • Anak bisa berjalan jinjit.
  • Anak bisa berdiri sebentar dalam posisi bertumpu pada satu kaki. 
  • Anak bisa mendorong kereta belanja sambil berbelok.

8. Kemampuan Motorik Kasar

Ini tentang kemampuan anak dalam menggunakan tubuhnya, terutama dalam aktivitas otot besarnya (secara umum bermain). Beberapa keterampilan motorik kasar yang mestinya sudah dikuasai anak 3 tahun:
  • Naik sepeda roda tiga.
  • Berlari cepat dalam jarak pendek tanpa terjatuh.
  • Mampu memanjat furnitur yang rendah.
  • Bisa menendang dan melempar bola.
  • Bisa naik-turun tangga.

Pada usia 3 tahun merupakan masa anak yang sulit untuk diam, sehingga wajar jika anak sering berlarian dan bergerak kesana-kemari.

Itu juga sebagai latihan motorik kasarnya, sehingga anak tidak perlu terlalu sering disuruh diam.


9. Kemampuan Berbahasa

Jika anak 3 tahun Anda belum bisa banyak bicara, tidak lama lagi Anda akan menemukan anak Anda tersebut lebih banyak bicara. Anak akan mampu mengucapkan beberapa hal, seperti:
  • Nama dan usianya
  • Bercerita tentang sesuatu.
  • Mengajukan suatu pertanyaan sederhana.
  • Menjawab pertanyaan sederhana secara singkat.

10. Kemampuan Kognitif

Semakin bertambahnya umur maka kemampuan kognitif anak semakin meningkat, dan anak akan mulai mengajukan banyak sekali pertanyaan. Beberapa hal yang bisa dilakukan anak 3 tahun:
  • Menghitung satu sampai lima.
  • Menyelesaikan puzzle sederhana.
  • Mengingat apa yang terjadi satu hari yang lalu.
  • Semacamnya.

Anak 3 tahun sedang dalam masa golden age. Anak akan cepat menerima informasi yang didapatnya seiring dengan jumlah neuron yang bertambah pesat.

Lakukan beberapa stimulasi ini:
  • Bacakan anak cerita, sehingga rasa ingin tahu anak meningkat dan kosakata-nya jauh lebih banyak.
  • Perbanyak angka dan huruf di rumah. Caranya: gunakan karpet bertulis angka/huruf, menempel nama anak di pintu kamar, menempel magnet huruf, dll.
  • Bermain dengan kartu bertuliskan huruf dan angka. Urutkan huruf/angka secara teratur.
  • Kenalkan huruf pada benda-benda yang sering ditemui anak, misal “B” untuk bola.
  • Perhatikan mood anak, Ibu harus pintar-pintar dalam memilih waktu belajarnya.

Jangan memaksa, hindari menargetkan anak harus bisa membaca/menulis, agar menghindari otak anak bekerja terlalu berat.

Anak 3 tahun mengalami perkembangan kemampuan kognitif secara pesat, tapi tetap dengan keterbatasan. Anak masih kesulitan untuk membedakan antara realita dan fantasi imajinasinya.

Berkatalah dengan kalimat sesederhana mungkin agar anak bisa benar-benar mengerti.

Loading...